Selasa, 11 Juli 2017

Leksikon

Kelompok III
Nama anggota kelompok:
*      Nursyam, Sesilia, Nurasizah, Nisrinah, Suaib.
________________________________________________________________
LEKSIKOSTATISTIK
1.      Menghitung Waktu Pisah
      Waktu pisah antara dua bahasa kerabat yang telah diketahui prosentase kata kerabatnya, dapat dihitung dengan mempergunakan rumus berikut:
W = log. C
      2 log. r
Keterangan:
W = waktu perpisahan dalam ribuan (millenium) tahun yang lalu,
r  = retensi, atau prosentase konstan dalam 1000 tahun, atau disebut indeks,
C = prosentase kerabat, dan
log. = logaritma dari.
 Rumus dapat diselesaikan dengan tahap-tahap berikut:
1)      mula-mula mencari logaritma C dan r dalam daftar logaritma,
2)      kemudian logaritma r dikalikan dengan dua,
3)      hasil logaritma C dibagi dengan hasil dari (2),
4)      hasil dari pembagian dalam no. (3) menunjukkan waktu pisah dalam satuan ribuan tahun. Hasil terakhir ini dapat diubah menjadi tahun biasa setelah dikalikan dengan 1000. Tetapi karena perpisahan itu tidak terjadi dalam satu tahun tertentu lebih baik dipertahankan dalam bentuk satuan ribuan tahun (millenium).
      Dengan mempergunakan data-data dari hasil perbandingan antara bahasa Sikka dan Lio sebagai sudah dikemukakan dalam langkah-langkah penetapan kata kerabat, maka perhitungan waktu pisah menurut rumus di atas adalah:
W = log. 0, 32          =       -1,139    =         1,139    = 2,624
                              2 X log. 0,805              2 X -0,217      0,434
Penjelasan:
v  0,32 diambil dari prosentase kerabat, yaitu 32% atau 32/100, dalam rumus        C = 32/100 = 0,32. Dst...

            Jadi, perhitungan waktu pisah bahasa Sikka dan Lio adalah 2,624 ribuan tahun yang lalu. Dengan kata lain perhitungan waktu pisah bahasa Sikka dan Lio dapat dinyatakan berikut:
1)      bahasa Sikka dan Lio diperkirakan merupakan satu bahasa tunggal sekitar 2,6 ribu tahun yang lalu,
2)      bahasa Sikka dan Lio diperkirakan mulai berpisah dari suatu bahasa proto kira-kira abad VI SM.

2.      Menghitung Jangka Kesalahan
            Cara yang biasa digunakan untuk menghindari kesalahan dalam statistik adalah memberi suatu perkiraan bahwa suatu hal terjadi bukan dalam waktu tertentu, tetapi dalam suatu jangka waktu tertentu.
            Dalam jangka waktu itu terjadi akumulasi perbedaan-perbedaan antara kedua bahasa itu yang sekian hari bertambah besar sehingga perlahan-lahan tetapi pasti menandai perpisahan antara kedua bahasa itu.
            Dalam metode statistik dikembangkan cara tertentu untuk menghitung jangka kesalahan yang mungkin timbul dalam perhitungan itu. Jangka kesalahan itu dibuat untuk tiga asumsi yang berbeda:
1)      ketepatan perhitungan diperkirakan berkisar 68% dari kebenaran atau 0,7 benar,
2)      ketetapan perhitungan dapat diperkirakan 90% atau 0,9 dari kebenaran,
3)      kebenaran diperkirakan 50% atau 0,5 dari keadaan sebenarnya.
            Semakin tinggi harkat kepastian mengenai kebenaran, maka semakin besar pula jangka tahunnya. Begitupun dengan menyempitkan jangka tahunnya, maka mengurangi pula kemungkinan kebenarannya dan sebaliknya. Setelah kita melakukan perhitungan dan memperoleh hasil waktu 2,624 tahun yang lalu, kalau ini dipertahankan maka satu tahun perbedaan saja sudah menimbulkan kesalahn.
            Kalau 2,624 tahun sebagai titik sentral kemudian diberi jangka ke atas dan ke bawah, misalnya 2,624 + 200, artinya 2,824-2,424 tahun yang lalu maka kesalahan yang mungkin terjadi sudah jauh berkurang. Semakin tinggi jangka tahunnya maka semakin kecil pula kesalahannya. Untuk menghitung jangka kesalahan dipergunkan kesalahan standar, yaitu 70% dari kebenaran yang diperkirakan. Rumus: S =                       C (1-C)
                                                                                                                             n
Keterangan:
S adalah kesalahan standar dalam prosentase kata kerabat,
C adalah prosentase kata kerabat,
n adalah jumlah kata yang diperbandingkan (kata kerabat dan non-kerabat).
Perhitungannya berikut:
1)      1 dikurangi C,
2)      C dikalikan dengan hasil dari (1),
3)      hasil dari (2) dibagi dengan n,
4)      menarik akar atas hasil dari (3),
5)      hasil dari (4) merupakan jangka kesahan dari prosentase kata kerabat atas dasar 0,7 perkiraan mengenai kebenaran yang sesungguhnya.
Perhitungan standar dalam tahun, berikut ini:
1)      jangka kesalahan dari prosentase kerabat no. (4) ditambahkan kepada C,
2)      jumlah dalam (1) diperlakukan sebagai C baru yang akan dimasukkan dalam rumus perhitungan waktu,
3)      perhitungan waktu yang baru sebagaimana diperoleh dalam (2) dikurangi dengan jumlah waktu pertama (bagian c.). angka yang baru ditambah dan dikurangi dengan angka yang pertama (dari c) untuk memperoleh jangka kesalahan atas dasar 0,7 dari keadaan sebenarnya.
            Rumus di atas diterapkan dalam bahasa Sikka dan Lio, maka kesalahn standar bagi kedua bahass itu, berikut:
S =       0,32 (1-0,32) =     0,32 X 0,68 =    0,2176
                        195                  195                  195
            =  0,00111 =  0,033 (dibulatkan jadi 0,03).
Penjelasan:
v  C = 0,32
v  n = 195 dst...
            Hasil kesalahan standar ini (0,03) dijumlahkan dengan prosentase kerabat untuk mendapatkan C baru: 0,32 + 0,03 = 0,35. Dengan C yang baru ini sekali lagi dihitung waktu pisah dengan menggunakan rumus waktu pisah pada bagian c.
Jadi: W =  log. C        =     log. 0,35   =          -1,050
                2 log. r                2 log. 0,805     2 X -0,217
            = 1,050           = 2,419 ribuan tahun.
               0,434

Penjelasan: C = 0,35
                  r = 0,805 dst...

            Untuk memperoleh jangka kesalahan, maka waktu yang lama (2,624) dikurangi dengan waktu yang baru (2,419) = 205. Angka inilah yang harus ditambah dan dikurangi dengan waktu yang lama untuk memperoleh usia atau wakktu pisah kedua bahasa itu.
            Jadi, dengan memperhitungkan angka dalam kesalahan pada kesalahan standar (0,7 dari keadaan sebenarnya), maka umur atau usia bahasa Sikka dan Lio dapat dinyatakan berikut:
1)      Bahasa Sikka dan Lio merupakan bahasa tunggal pada 2,624+205 tahun yang lalu, artinya (2,624+205) dan (2,624-205),
2)      Bahasa Sikka dan Lio merupakan bahasa tunggal pada 2,829-2,419 tahun yang lalau, hasil dari penjumlahan dan pengurangan, yaitu (2,829-2,419),
3)      Bahasa Sikka dan Lio mulai berpisah dari suatu bahasa proto antara 847-437 SM (dihitung dari tahun 1982).
            Dengan demikian angka-angka di atas hendaknya dibaca: 2,8-2,4 ribuan tahun yang lalu atau 28-24 abad yang lalu antara VIII-IV SM.
            Perbaikan daftar Swadesh dengan mengeluarkan kata-kata yang tidak universal diganti dengan kata-kata yang universal atau dapat dilakukan dengan pengkhususan geografis tertentu dari bahasa yang diselidiki. Dalam suatu jumlah waktu yang besar, dimana prosentase kerabat berjumlah sangat kecil, maka kesalahan dalam menetapkan kata kerabat atau menolak sebuah kata yang sebenarnya adalah kata. Misalnya jika daftar yang berisi 200 kata itu hanya terdapat dua kata kerabat (=1%), maka perhitungan waktu adalah 10.000 tahun, sedangkan bila hanya satu kata (0,5%), maka perhitungan waktunya adalah 10.500 tahun yang lalu. Perbedaan satu kata kerabat tidak akan banyak pengaruhnya pada perhitungan waktu kalau menyangkut prosentase kekerabatan yang agak besar.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar