Kelompok III
Nama anggota kelompok:
Nursyam,
Sesilia, Nurasizah, Nisrinah, Suaib.
________________________________________________________________
LEKSIKOSTATISTIK
1.
Menghitung
Waktu Pisah
Waktu pisah antara dua bahasa kerabat yang
telah diketahui prosentase kata kerabatnya, dapat dihitung dengan mempergunakan
rumus berikut:
W
= log. C
2 log. r
Keterangan:
W
= waktu perpisahan dalam ribuan (millenium) tahun yang lalu,
r = retensi, atau prosentase konstan dalam 1000
tahun, atau disebut indeks,
C
= prosentase kerabat, dan
log.
= logaritma dari.
Rumus dapat diselesaikan dengan tahap-tahap
berikut:
1) mula-mula
mencari logaritma C dan r dalam daftar logaritma,
2) kemudian
logaritma r dikalikan dengan dua,
3) hasil
logaritma C dibagi dengan hasil dari (2),
4) hasil
dari pembagian dalam no. (3) menunjukkan waktu pisah dalam satuan ribuan tahun.
Hasil terakhir ini dapat diubah menjadi tahun biasa setelah dikalikan dengan
1000. Tetapi karena perpisahan itu tidak terjadi dalam satu tahun tertentu
lebih baik dipertahankan dalam bentuk satuan ribuan tahun (millenium).
Dengan mempergunakan data-data dari hasil
perbandingan antara bahasa Sikka dan Lio sebagai sudah dikemukakan dalam
langkah-langkah penetapan kata kerabat, maka perhitungan waktu pisah menurut
rumus di atas adalah:
W = log. 0, 32 = -1,139 =
1,139 =
2,624
2 X log. 0,805 2 X -0,217
0,434
Penjelasan:
v 0,32
diambil dari prosentase kerabat, yaitu 32% atau 32/100, dalam rumus C = 32/100 = 0,32. Dst...
Jadi, perhitungan waktu pisah bahasa
Sikka dan Lio adalah 2,624 ribuan tahun yang lalu. Dengan kata lain perhitungan
waktu pisah bahasa Sikka dan Lio dapat dinyatakan berikut:
1) bahasa
Sikka dan Lio diperkirakan merupakan satu bahasa tunggal sekitar 2,6 ribu tahun
yang lalu,
2) bahasa
Sikka dan Lio diperkirakan mulai berpisah dari suatu bahasa proto kira-kira
abad VI SM.
2.
Menghitung
Jangka Kesalahan
Cara yang biasa digunakan untuk
menghindari kesalahan dalam statistik adalah memberi suatu perkiraan bahwa
suatu hal terjadi bukan dalam waktu tertentu, tetapi dalam suatu jangka waktu
tertentu.
Dalam jangka waktu itu terjadi
akumulasi perbedaan-perbedaan antara kedua bahasa itu yang sekian hari
bertambah besar sehingga perlahan-lahan tetapi pasti menandai perpisahan antara
kedua bahasa itu.
Dalam metode statistik dikembangkan
cara tertentu untuk menghitung jangka kesalahan yang mungkin timbul dalam
perhitungan itu. Jangka kesalahan itu dibuat untuk tiga asumsi yang berbeda:
1) ketepatan
perhitungan diperkirakan berkisar 68% dari kebenaran atau 0,7 benar,
2) ketetapan
perhitungan dapat diperkirakan 90% atau 0,9 dari kebenaran,
3) kebenaran
diperkirakan 50% atau 0,5 dari keadaan sebenarnya.
Semakin tinggi harkat kepastian
mengenai kebenaran, maka semakin besar pula jangka tahunnya. Begitupun dengan
menyempitkan jangka tahunnya, maka mengurangi pula kemungkinan kebenarannya dan
sebaliknya. Setelah kita melakukan perhitungan dan memperoleh hasil waktu 2,624
tahun yang lalu, kalau ini dipertahankan maka satu tahun perbedaan saja sudah
menimbulkan kesalahn.
Kalau 2,624 tahun sebagai titik sentral kemudian diberi
jangka ke atas dan ke bawah, misalnya 2,624 + 200, artinya 2,824-2,424
tahun yang lalu maka kesalahan yang mungkin terjadi sudah jauh berkurang.
Semakin tinggi jangka tahunnya maka semakin kecil pula kesalahannya. Untuk
menghitung jangka kesalahan dipergunkan kesalahan standar, yaitu 70% dari
kebenaran yang diperkirakan. Rumus: S = C
(1-C)
n
Keterangan:
S
adalah kesalahan standar dalam prosentase kata kerabat,
C
adalah prosentase kata kerabat,
n
adalah jumlah kata yang diperbandingkan (kata kerabat dan non-kerabat).
Perhitungannya
berikut:
1) 1
dikurangi C,
2) C
dikalikan dengan hasil dari (1),
3) hasil
dari (2) dibagi dengan n,
4) menarik
akar atas hasil dari (3),
5) hasil
dari (4) merupakan jangka kesahan dari prosentase kata kerabat atas dasar 0,7
perkiraan mengenai kebenaran yang sesungguhnya.
Perhitungan
standar dalam tahun, berikut ini:
1) jangka
kesalahan dari prosentase kerabat no. (4) ditambahkan kepada C,
2) jumlah
dalam (1) diperlakukan sebagai C baru yang
akan dimasukkan dalam rumus perhitungan waktu,
3) perhitungan
waktu yang baru sebagaimana diperoleh dalam (2) dikurangi dengan jumlah waktu
pertama (bagian c.). angka yang baru ditambah dan dikurangi dengan angka yang
pertama (dari c) untuk memperoleh jangka kesalahan atas dasar 0,7 dari keadaan
sebenarnya.
Rumus di atas diterapkan dalam bahasa Sikka dan Lio, maka
kesalahn standar bagi kedua bahass itu, berikut:
S = 0,32 (1-0,32) = 0,32 X 0,68 = 0,2176
195 195 195
= 0,00111 = 0,033
(dibulatkan jadi 0,03).
Penjelasan:
v C
= 0,32
v n
= 195 dst...
Hasil kesalahan standar ini (0,03) dijumlahkan
dengan prosentase kerabat untuk mendapatkan C baru: 0,32 + 0,03 = 0,35. Dengan
C yang baru ini sekali lagi dihitung waktu pisah dengan menggunakan rumus waktu
pisah pada bagian c.
Jadi:
W = log. C =
log. 0,35 =
-1,050
2 log. r 2 log. 0,805 2 X -0,217
= 1,050 = 2,419
ribuan tahun.
0,434
Penjelasan:
C = 0,35
r = 0,805 dst...
Untuk memperoleh jangka kesalahan,
maka waktu yang lama (2,624) dikurangi dengan waktu yang baru (2,419) = 205. Angka inilah yang harus ditambah
dan dikurangi dengan waktu yang lama untuk memperoleh usia atau wakktu pisah
kedua bahasa itu.
Jadi, dengan memperhitungkan angka
dalam kesalahan pada kesalahan standar (0,7 dari keadaan sebenarnya), maka umur
atau usia bahasa Sikka dan Lio dapat dinyatakan berikut:
1) Bahasa
Sikka dan Lio merupakan bahasa tunggal pada 2,624+205 tahun yang lalu,
artinya (2,624+205) dan (2,624-205),
2) Bahasa
Sikka dan Lio merupakan bahasa tunggal pada 2,829-2,419 tahun yang lalau, hasil
dari penjumlahan dan pengurangan, yaitu (2,829-2,419),
3) Bahasa
Sikka dan Lio mulai berpisah dari suatu bahasa proto antara 847-437 SM
(dihitung dari tahun 1982).
Dengan demikian angka-angka di atas
hendaknya dibaca: 2,8-2,4 ribuan tahun yang lalu atau 28-24 abad yang lalu
antara VIII-IV SM.
Perbaikan daftar Swadesh dengan
mengeluarkan kata-kata yang tidak universal diganti dengan kata-kata yang
universal atau dapat dilakukan dengan pengkhususan geografis tertentu dari
bahasa yang diselidiki. Dalam suatu jumlah waktu yang besar, dimana prosentase
kerabat berjumlah sangat kecil, maka kesalahan dalam menetapkan kata kerabat
atau menolak sebuah kata yang sebenarnya adalah kata. Misalnya jika daftar yang
berisi 200 kata itu hanya terdapat dua kata kerabat (=1%), maka perhitungan
waktu adalah 10.000 tahun, sedangkan bila hanya satu kata (0,5%), maka
perhitungan waktunya adalah 10.500 tahun yang lalu. Perbedaan satu kata kerabat
tidak akan banyak pengaruhnya pada perhitungan waktu kalau menyangkut
prosentase kekerabatan yang agak besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar