Rabu, 10 Agustus 2016

Pengkajian Semiotika



PENGKAJIAN NOVEL OF MICE AND MEN BERDASARKAN PENDEKATAN SEMIOTIKA
OLEH NURSYAM
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk mengungkapkan makna dibalik simbol-simbol yang terdapat dalam novel Of Mice and Men. Sumber data penelitian ini adalah novel Of mice and Men karya John Steinbeck yang terbit pada pertama kali tahun 1965 . Pengumpulan data dilakukan dengan teknik penelitian kepustakaan. Metode/pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode/pendekatan Semiotika; khusus untuk mengetahui simbol-simbol yang ada di dalam novel, dan metode/pendekatan tokoh dan penokohan untuk menganalisis tokoh-tokoh yang terlibat di dalam novel.
Dalam Penelitian ini yang diteliti adalah, pertama menganalisis unsur semiotik yang terdapat dalam novel Of Mice and Men berupa penentuan skema naratif dasar, dan menganalisis jenis sign, kemudian yang kedua adalah mengeksplorasi tokoh-tokoh utama yang terdapat di dalam novel tersebut. Dan yang terakhir adalah menentukan amanat yang ingin disampaikan oleh novel tersebut. Dalam proses penceritaan novel Of Mice and Men, John Steinbeck menggunakan Cerita tentang persahabatan dan impian sebagai dasar untuk menyampaikan pikirannya. Hasil dari penelitian ini adalah terungkapnya motivasi pertemanan diantara mereka, terungkapnya kondisi sosial para masyarakat kala itu, dan terakhir menemukan amanat dari novel Of Mice and Men.
Kata kunci: Semiotika, simbol, Of Mice and Men.
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG DAN MASALAH
a.      Latar Belakang
Damono, mengungkapkan bahwa sastra menampilkan gambaran kehidupan, dan kehidupan itu sendiri adalah suatu kenyataan sosial. Dalam pengertian ini, kehidupan mencakup hubungan antar masyarakat, antar masyarakat dengan orang-seorang, antar manusia, dan antar peristiwa yang terjadi dalam batin seseorang. Lebih lanjut, Karya sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran kehidupan, yang dapat membangkitkan pesona dengan alat bahasa dan dilukiskan dalam bentuk tulisan. Jakop Sumardjo dalam bukunya yang berjudul "Apresiasi Kesusastraan" mengatakan bahwa karya sastra adalah sebuah usaha merekam isi jiwa sastrawannya. Rekaman ini menggunakan alat bahasa. Sastra adalah bentuk rekaman dengan bahasa yang akan disampaikan kepada orang lain.
Membaca karya sastra merupakan sebuah keniscayaan untuk mengenal masyarakat dalam sebuah cara yang berbeda, namun perlu disadari bahwa, membaca karya sastra juga harus mengetahui unsure-unsur yang membangun karya tersebut. Ini memungkinkan para pembaca untuk mengetahui keluasan makna dan pesan yang terkandung didalamnya. Di dalam novel, misalnya, sebagai salah satu karya sastra yang penting dan popular, terbangun atas dengan 2 pilar yaitu pertama, segi intrinsik yang meliputi tokoh, latar, alur, tema, amanat, dan pusat penceritaan. Lalu yang kedua, adalah segi ekstrinsik karya sastra, yakni aspek-aspek ilmu sastra yang mempengaruhi isi karya sastra, misalnya aspek-aspek psikologis, sosial, agama, politik dan sebagainya. Oleh karena itu, untuk menganalisis karya sastra dibutuhkan pendekatan instrinsikuntuk mengetahui isi dasar sebuah karya. Selain itu untuk memahami maknanya secara utuh diperlukan pula pendekatan ekstrinsik dengan menngunakan ilmu bantu yang masih berkaitan dengan ilmu sastra, seperti psikologi, filsafat, sosiologi, atau hukum, dan sebagainya.
Dengan dibantu oleh ilmu-ilmu tersebut, maka sebuah karya sastra dapat ditafsirkan dan dimaknai dengan tepat, sehingga amanat yang ingin disampaikan teks karya sastra tersebut dapat ditangkap oleh pembacanya. Proses penelitian karya sastraitu sendiri menggunakan salah satu teori- teori sastra yang ada, tentu saja yang sesuai dengan karya sastra tersebut. Teori sastra yang telah telah lama digunakan untuk mengkaji teks-teks karya sastra, di antaranya adalah strukturalisme, formalisme, dekonstruksi, psikoanalisis, feminisme, hermeneutik, semiotik dan sebagainya. Teori-teori itu sangat memudahkan penelitian sebuah teks karya sastra. Teks-teks karya sastra yang diteliti biasanya berupa cerpen, novel, puisi dan naskah drama.
            Berkenaan dengan pemahaman makna sebuah karya sastra, penulis bermaksud mengadakan penelitian dengan objek berupa teks karya sastra; yaitu sebuah novel yang telah diakui oleh dunia dapat memberikan perubahan dan pengaruh bagi siapa saja yang telah membacanya. Novel ini berjudul Of mice and Men, karangan John Steinbeck, seorang novelis asal Amerika serikat. Novel tersebut membutuhkan interpretasi karena sarat dengan simbol simbol yang dituliskan oleh pengarangnya.

b.      John Steinbeck dan Of mice and Men
Dilahirkan di Salinas, California, John Steinbeck ketika remaja melewati kehidupannya pada sebuah perkebunan yang subur sekitar dua pulih lima mil dari Pantai Pasifik. Dalam beberapa fiksi terbaiknya, John Steinbeck menampilkan latar kehidupan pribadinya tersebut. Pada tahun 1919 ia mendaftar di fakultas sastra dan kursus mengarang di Universitas Stanford, namun tidak meraih gelar apapun. Sempat menjadi buruh dan wartawan untuk bertahan hidup, kemudian dia menulis novel pertamanya Cup of gold pada tahun 1929, juga karya fiksinya tentang kota kelahirannya berjudul The Pastures of Heaven (1932) serta To a Good unknown. Lalu baru pada tahun 1935 setelah buku Tortila Flat terbit, ia kemudian menjadi terkenal dan hidup berkecukupan. Karya-karya berikutnya semakin mengukuhkannya sebagai penulis yang berpengaruh pada masanya, seperti In dobius beatle (1936), Of mice and men (1937), dan The Grapes Of wrath (1939) ketiga karya ini bercerita tentang kelas sosial buruh di California. Berkat keuletan dan kebesaran karyanya, pada tahun 1962dia dianugerahi penghargaan Nobel sastra, dan enam tahun setelahnya, dia meninggal dunia.
Dalam novel Of mice and men, John Steinbeck menggunakan kecerdikannya dalam menghadirkan simbol-simbol penting untuk menceritakan kisah dua pria pengembara, diawali dengan perjalanan yang ditempuh oleh dua orang pria, ditengah kelesuan mereka sangat dekat, meskipun keduanya sesara fisik dan kemampuan berfikir sangat berbeda. Keduanya adalah George dan Lennie, pria pengembara yang bergonta-ganti pekerjaan. Diceritakan, karena ulah Lennie yang buruk dan tidak bisa diandalkan dalam hal pekerjaan meskipun memiliki tubuh yang kuat, bahkan selalu berbuat onar, membuat keduanya selalu mendapatkan masalah dalam pekerjaan, sementara itu meski kerap mengeluh George dengan penuh kesabaran, terus menerima keadaan Lennie. Dari sinilah John Steinbeck meletakkan dasar kehidupan pada ceritanya, tentang bagaimana mereka membangun persahabatannya, tanpa harus berhenti untuk bermimpi.

c.       Rumusan Masalah
Berdasarka uraian di atas, maka pada novel Of mice and men ditemukan berbagai masalah yang berkaitan dengan simbol-simbol yang sarat makna, dengan melakukan pendalaman dan penelusuran lebih lanjut. Maka timbul pertanyaan sebagai berikut : Apakah makna pada simbol Of Mice and Men? Bagaimanakah relasi cerita yang terbangun pada setiap bab dalam novel Of Mice and Men? Dan Apakah amanat yang hendak disampaikan oleh John Steinbeck dalam Of Mice and Men?

B.     ANALISIS SEMIOTIK DALAM OF MICE AND MEN
Dalam analisis ini, yang menjadi pembahasan adalah novel Of Mice and Men karya John Steinbeck. Di awali dengan menganalisnya dengan menentukan analisis semiotic Eco berupa skema naratif dasar, dalam rangka menelusuri struktur narasi cerita. Kemudian dengan menentukan jenis Sign dan Signifier utama yang merupakan jenis analisis dari Pierce. Terakhir yakni semiotika De sessuare, sebuah analisis sintagmatik dan paradigmatik dalam oposisi biner.
Pada analisis skema naratif dasar, kami akan membaginya dalam enam bab, sesuai dengan jumlah bab yang terdapat dalam novel tersebut. Begitupun dengan analisis jenis Sign. Dan untuk analisis sintagmatik paradigmatik, kami melakukannya dengan menggunakan oposisi biner dengan dua bagian, yakni sintagmatik dan paradigmatik.
a.      Analisis Skema Naratif Dasar   
Ø  Skema naratif dasar BAB 1
·         Pengembaraan dua orang pemuda, George dan Lenny.
·         Alasan mengapa George dan Lenny selalu kehilangan pekerjaan.
·         Nasihat dan larangan George pada Lenny tentang memperlakukan seekor binatang
·         George bercerita tentang impiannya pada Lenny.
Skema naratif dasar pada Bab 1 Of Mice and Men dimulai dengan perjalanan dua orang pemuda yang tengah melakukan perjalanan dalam rangka mencari pekerjaan setelah sebelumnya mengalami pemecatan dan pengusiran. Alasan mengapa mereka harus terus mengalami kesialan tidak lain karena ulah Lenny yang selalu melakukan kebodohan dan berdampak buruk pada keduanya, itu mengapa George kerap menyesali kebersamaan mereka.
 Lihat seperti apa aku sekarang? lanjut George dengan marah. “aku harus bersamamu! Kau selalu mengacaukan pekerjaanku, kau membuatku kehilangan pekerjaanku satu-satunya. Kau membuatku terus mencari pekerjaan baru diseluruh negeri. Dan itu bukan yang terburuk, kau membuat masalah”, kau membuat kejahatan dan aku harus bertanggung jawab mengeluarkanmu”. Suaranya hamper meninggi dan seperti teriakan. “kau anak sialan, kau selalu menyusahkan aku” (Steinbeck,1965:27)
Dalam dialog tersebut George berada dalam keadaan yang sulit, diamana dia tidak dapat membiarkan Lenny berada dalam kesulitan, walaupun dia harus ikut merasakan hal yang sama. Lenny adalah Pria yang bertubuh besar tapi tidak dengan kematangan mental. Itulah yang membuatnya kerap bertindak layaknya seorang anak kecil, ceroboh dan pelupa. Bahkan Georgepun harus turun tangan mengajari Lenny tentang cara memperlakukan seekor tikus dan binatang lainnya, agar binatang tersebut tidak celaka. Namun, dalam kondisi yang sulit sekalipun, keduanya masih tetap bermimpi tentang hidup yang lebih baik, dengan memiliki rumah dan ternak, serta kebun sendiri. Itu mengapa, keduanya terus mencari pekerjaan yang layak, menabung demi mewujudkan impiannya.
Ø  Skema Naratif Dasar Bab 2
·         George dan Lenny mendapatkan pekerjaan sebagai buruh di sebuah peternakan.
·         Pertemanan dan perselisihan dengan beberapa pekerja lain.
·         Demi mengumpulkan uang yang cukup, George dan Lenny harus bertahan dalam pekerjaan dan tempat yang tak disukainya.
Setelah melakukan pelarian dari kota sebelumnya, akhirnya George dan Lenny mendapat pekerjaan sebagai buruh pada sebuah peternakan. Dengan tubuh yang sangat kuat, Lenny mudah dalam melakukan pekerjaannya, namun dengan sangat ketat mendapat pengawasan dari George, bahkan Lenny dilarang melakukan kontak dengan sang pemilik peternakan. Pada bagian ini, mereka berdua bertemu dengan para tokoh lain, beberapa merupakan teman yang menyenangkan, dan beberapa lainnya digambarkan sebagai sosok antagonis, utamanya tokoh Curley dan istrinya yang merupakan pemilik perkebunan tersebut. Pada akhirnya, hanya demi mendapatkan uang yang cukup, kedua pemuda tersebut mencoba bertahan dalam lingkungan yang tak disukainya, terlebih pada sikap bos yang terlihat tidak menyukai Lenny yang dianggapnya sebagai pria yang kuat dan tolol.
Ø  Skema Narati Dasar Bab 3
·         Kekaguman para pekerja lain tentang hubungan persahabatan Georg dan Lenny, mengingat keduanya memiliki perbedaan.
·         Cerita di balik awal mula kedekatan antara George dan Lenny
·         Komitmen George dan Lenny dalam mengumpulkan uang, untuk membeli sebuah rumah, dan hidup mandiri dan sederhana.
·         Ketertarikan Candy si Tua untuk ikut membantu George dan Lenny untuk keluar dalam peternakan, dan membangun sebuah usaha bersama.
Pada bagian ini, ceritanya bermula dengan terbentuknya opini yang kuat mengenai persahabatan kedua pemuda tersebut. Para pekerja lain, melihat hubungan mereka dengan kagum, mengingat sangat jarang ada dua pemuda melakukan perjalanan bersama. John Steinbeck, mencoba membangun sebuah relasi cerita yang menelusuri sejarah persahabatan antara George dan Lenny, dari sejak pertama kali mereka bertemu, sampai pada saat mereka berada dipeternakan tersebut. Hingga, salah satu dari buruh, yakni Candy si tua tertarik untuk melakukan perjalanan bersama, bahkan rela untuk ikut membantu rencana membeli sebuah rumah, beternak, pun berkebun bersama. Dalam serangkaian cerita yang sarat dengan pesan moral dan kemanusiaan inilah, lahir beberapa peristiwa yang turut menguji, intensitas dan komitmen mereka.
Ø  Skema Naratif Dasar Bab 4
·         Percakapan Lennie bersama Crocks yang berkulit hitam, tentang kesepian dan keterasingan.
·         Kemarahan Lennie jika mendengar sesuatu yang buruk tentang George.
·         Munculnya pesimisme dari para pekerja lain, yang mendengar tentang rencana George, Lennie, dan Candy untuk hidup mandiri dengan rumah dan usaha yang mereka miliki sendiri.
Pada bagian ini, John Steinbeck mencoba menggali pandangan beberapa tokoh lainnya, seperti apa yang terjadi pada Crocks yang bekerja sebagai penjaga dan pengendara kuda, lelaki negro yang diperlakukan berbeda dengan lainnya, hanya karena perbedaan kulit, hal ini juga menjadi latar sosial yang tengah melanda Amerika pada kala itu. Pada bagian ini pula, pengarang menegaskan bagaimana kecintaan Lennie pada George, dengan kepolosan yang cenderung kekanak-kanakan. Dan setelah, kabar mengenai rencana impian itu terdengar, sontak hal tersebut mendapat cibiran dan tak jarang mendapat penghinaan mengenai impian mereka. Hal ini, membuat Lennie terus mempertanyakan hal tersebut, begitupun si Candy tua. Pertentangan batin ini membuat keadaan semakin menarik, George harus bersabar dengan rengekan Lennie dan pengharapan Candy.
Ø  Skema Naratif Dasar Bab 5
·         Lennie, tanpa sengaja membunuh seekor anjing, dan membuatnya ketakutan.
·         Lennir, melumpuhkan istri Curley, tanpa kesengajaan hingga wanita itu meninggal dengan leher yang patah.
Dengan kemampuan menghadirkan konflik yang mengejutkan, John Steinbeck membuat pembaca terkejut dengan kejadian yang sederhana, namun mampu memberikan gambaran kompleks mengenai kondisi psikologis para pelakunya, bukan hanya itu, hal ini pun membantu para pembaca menuju ke sebuah peristiwa yang telah dipersiapkannya dengan matang, bermula pada peristiwa dimana Lennie dengan kebiasaannya yang unik : membelai hewan pliharaannya, meski berniat memanjakan hewan tersebut, namun dengan tangan besar dan kasar yang dimilikinya sejak lahir, malah membuat hewan tersebut meninggal karena belaian yang terlalu kuat. Begitupun dengan peristiwa yang menimpa istri Curley, walau hanya bermaksud membelai rambut lembut wanita tersebut, namun karena merasa Lenny melakukannya dengan kasar, maka diapun berontak, dan malah membuat Lenny terdesak ketakutan hingga membuat wanita tersebut harus diam dengan dibungkam, hingga menemui ajalnya. Peristiwa ini, membuat George bertindak dengan bijaksana, dan tegas.
Ø  Skema Naratif Dasar Bab 6
·         Pertemuan di tepi sungai (karena pernah bersepakat dengan George, bahwa saat berada dalam masalah yang besar, keduanya harus bertemu di pinggir danau)
·         Bayangan-bayangan yang nyata dan berbisik pada Lenny.
·         Keputusan George untuk menyelamatkan jiwa dan hidup Lenny, dengan cara menembaknya hingga tiada.
Bab ini menrupakan bagian terakhir dari Novel Of Mice and Man, pun merupakan akhir cerita yang mengejutkan untuk ukuran Novel yang tidak terlalu tebal ini. Setelah Lennie menyadari bahwa dirinya akan mendapat masalah dengan membunuh Istri Curley, maka dia memutuskan untuk bersembunyi di tepi sungai, tempat yang telah di sepakatinya dengan George untuk bersembunyi disaat genting seperti yang mereka alami. Dengan harapan, akan di jemput George dan di maafkan, Lennie dengan sabar menunggu sahabatnya tersebut datang menjemputnya. Ditengah kegundahannya, Lennie mendapati dirinya sedang melihat dan mendengar bisikan dari Bibinya yang telah meninggal, pun hewan-hewan peliharaan ya ng semuanya telah mati. Bisikan tersebut membuatnya tersudut, karena di ingatkan akan kemurkaan yang akan diterimanya. Lalu, ditempat yang berbeda, Curley dan para pekerja lainnya, sedang sibuk mencari tempat Lenny bersembunyi, beruntung sebelum mereka menemukannya, George lah yang pertama mendapatinya. Dengan obrolan singkat, perihal permintaan maaf Lenny, mimpi mereka berdua, akhirnya, George merasa, saat itu merupakan waktu yang tepat untuk berpisah, saat yang tepat untuk membebaskan Lenny dari kemanusiaannya yang tak diterima oleh alam dan manusia, maka dengan penuh kesadaran dan kepahitannya, George menembakkan sebuah peluru tepat dibelakang kepala sahabatnya, Lennie tumbang, George mwnundukkan kepala. Sebuah akhir yang sangat tragis, dan tentu saja merupakan pelajaran moral yang kuat.
b.      Analisis Jenis Sign
Analisa jenis sign merupakan analisis untuk mencari manakah yang merupakan signifier-signifier yang dapat merepresentasikan simbol-simbol dari novel. Signifier-signifier tersebut dapat ditemukan dalam kutipan-kutipan sebagai berikut:
Ø  Signifier Bab 1
Pada penentuan signifier bab 1, kami menemukan sebuah dialog yang melibatkan dua tokoh utama, yakni perkataan George pada Lenny, kutipan tersebut :

“Aku harus bersamamu! Kau selalu mengacaukan pekerjaanku. Kau membuatku kehilangan pekerjaanku satu-satunya. Kau hanya membuatku terus menerus mencari pekerjaan baru di seluruh negeri. Dan itu bukan yang terburuk, kau membuat masalah. Kau membuat kejahatan dan aku harus mengeluarkanmu.” (Steinbeck, 1965:27)

Kutipan diatas, merupakan sebuah pernyataan langsung yang mencerminkan sebuah perasaan yang kompleks. Ini merupakan pernyataan dari George untuk Lenny, hal tersebut mencerminkan kekesalan yang dirasakan George, karena Lenny adalah orang yang menjadi beban, karena perilakunya yang berulah, maka secara terbuka George harus mengungkapkan kekesalannya. Pekerjaan dan kesenangan yang didambakan George merasa sangat sulit, karena Lenny selalu mengacaukannya. Meskipun Lenny digambarkan sebagai pria yang besar dan kuat, namun dia pada dasarnya adalah pria yang bodoh, seperti seorang anak kecil yang terperangkap dalam tubuh orang besar, itu mengapa George tidak meninggalkan Lenny, walau harus menanggung akibat buruk bagi kehidupannya sendiri. Tapi bukan hanya persoalan itu saja, selain bahwa Lenny adalah lelaki yang tidak akan sanggup hidup sendiri, kenyataan bahwa mereka telah mengarungi perjalanan panjang secara bersama, menjadi seorang sahabat yang saling melindungi dan membantu, maka akan terasa berat bagi George untuk meninggalkan Lenny, hal tersebut menjadikan George sebagai sosok yang tidak mementingkan kepentingan sendiri, namun  ikut merasakan pahitnya kehidupan sahabatnya. Sebab, pada prinsipnya, dalam kondisi hidup yang sulit, hidup berdua jauh lebih baik dari hidup sendiri.
Ø  Signifier Bab 2

“Aku tidak suka tempat ini, George. Ini bukan tempat yang baik. Aku ingin keluar dari sini”

“kita harus bertahan hingga kita dapat uang, Lennie. Kita akan keluar secepat mungkin. Aku juga tidak suka seperti kau” (Steinbeck, 1965:72)

Kutipan diatas adalah percakapan yang terjadi antara George dan Lenny, meskipun telah mendapatkan pekerjaan yang telah dicarinya dengan susah payah, namun tempat kerja yang kondusif menjadi hal yang paling utama bagi mereka berdua. Terlebih lagi karena Lenny akan sangat sulit beradaptasi dan melakukan pekerjaannya dengan baik jika berada dalam lingkungan yang tak bersahabat. Itu mengapa, mereka berusaha meyakinkan satu sama lain, akan ketidaknyamanan mereka dengan Peternakan yang dimiliki oleh bos yang tidak ramah dan cenderung kasar dalam melakukan pendekatan terhadap para pekerjanya. Namun, karena merasa penting memiliki cukup uang untuk bertahan hidup jika memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan tersebut, maka diputuskanlah untuk tetap bersabar dalam menjalani pekerjaan tersebut. Keputusan merekapun menjadi awal lahirnya pertemanan dan peristiwa penting lainnya, dalam menguji kesabaran, kekuatan, dan persahabatan mereka.
Ø  Signifier Bab 3
Setelah memutuskan untuk bertahan di peternakan tersebut, George dan Lenny menjalani hari-hari yang sulit, meskipun pada akhirnya memiliki beberapa teman, namun bagi si Boss Curley keberadaan mereka tidak lebih hanya sebagai buruh hina yang tak memiliki masa depan. Hal tersebut memang menjadi sebuah kewajaran bagi sebagian orang mengingat, Negara mereka memang berada dalam kondisi yang tidak ideal baik dari segi ekonomi dan sosial. Namun berbeda dengan sebagian orang Lenny dan George, tetap memiliki impian yang besar terkait masa depan mereka, dan kami menganggap bahwa hal tersebut menjadi signifier utama pada bab tiga ini, seperti yang tercermin pada kutipan berikut :

“George, berapa lama lagi kita punya rumah kecil dan hidup di atas ‘tanah subur’ dan punya kelinci?” (Steinbeck, 1965:122).
            Kutipan diatas mewakili cita-cita sederhana mereka, yang memang oleh sebagian orang dinilai tidak masuk akal bisa mereka penuhi, sebuah rumah hanya bisa dimiliki oleh mereka yang pandai mengumpulkan uang, sementara tabiat para pemuda yang belum berkeluarga kala itu, hanya menghambur-hamburkan uang semata. Tanah subur adalah sebuah tempat ideal menurut masyarakat, dengan kondisi seperti itu, mereka bisa bercocok tanam demi memenuhi keperluan makanan dan beberapa untuk dijual, dan kelinci adalah hewan yang mewakili keinginan mereka untuk beternak, pun sebagai hewan peliharaan Lenny, yang memang sangat gemar merawat hewan.
Ø  Signifier Bab 4
Pada bab ini, merupakan awal munculnya perselisihan yang melibatkan hampir semua buruh dipeternakan, mereka berselisih dengan Curley dan istrinya. Kedua bos ini, dengan terbuka mengemukakan ketidaksukaannya. Curley yang dikenal sebagai seorang petinju amatir selalu tertarik untuk membuat keributan, dan Istrinya yang genit dan kesepian selalu menggangu para buruh, yang malah membuat buruh tersebut merasa tidak nyaman, dan berpeluang membuat Curley murka. Ketidaksukaan Curley dan istrinya inilah yang menjadi konflik, kutipan berikut merupakan signifier utama yang kami anggap dapat mewakili hal tersebut :
“Istri Curley menertawakannya. “omong kosong,” katanya. “aku melihat terlalu banyak orang semacam kalian. Jika kalian punya harta didunia ini, mengapa kalian harus bekerja dipeternakan ini dan merendahkan diri kalian. Aku tahu siapa kalian”. (Steinbeck, 1965:171)

            Kutipan tersebut juga memberikan gambaran bagaimana, perlakuan pemilik kekuasaan pada bawahannya, membentuk sebuah pola interaksi sosial yang buruk. Kemudian berpeluang menimbulkan pergeseran konflik dan kepentingan, yang pada akhirnya melahirkan disharmonisasi dan berbagai perilaku kriminal.
Ø  Signifier Bab 5
Bagian ini merupakan bagian yang sangat penting dalam menentukan akhir dari kisah Of Mice And Men, dimana Lenny kembali melakukan tindakan ceroboh dengan membungkam Istri Curley. Hal ini sontak membuat Curley memburunya. George pun harus memutar otak untuk mengambil tindakan. Bagian ini merupakan hal yang sangat menentukan dalam keseluruhan cerita, olehnya kami menganggap kutipan berikut sebagai Signifier utama :
“Seharusnya aku sudah tau ini akan terjadi,” katanya putus asa. “kukira mungkin sudah terbetik di benakku, aku sudah tau” (Steinbeck, 1965:203).
            Kutipan diatas adalah respon dari George ketika ditanya perihal tindakan apa yang harus ditempuhnya terkait ulah Lenny kepada Istri Curley. Dan komentar tersebut menjadi begitu penting sebagai seorang yang turut bertanggung jawab dalam ukuran moral. Meski tidak secara tegas, bahkan terkesan abstrak, namun jawaban George diatas merupakan kunci yang telah direncanakan John Steinbeck untuk membuat kejutan pada akhir cerita.
Ø  Signifier Bab 6
 Pada bab terakhir ini, John Steinbeck berhasil memberikan efek penceritaan yang sangat sulit di tebak, secara mengejutkan George pada akhirnya mengambil keputusan untuk membebaskan Lenny dari segala kekhawatiran dan dugaan terkait masa depannya bersama, dengan cara menembak Lenny tepat dibelakang kepalanya. Ini sama sekali tidak terduga, sesaat setelah Lenny bersembunyi dan menunggu George datang, George malah menghabisinya. Sebuah keputusan yang sangat  berat jika melihat sejarah dimana George adalah orang yang begitu sabar menerima segala perilaku buruk Lenny, namun pada akhirnya jalan terakhir ini merupakan opsi yang sangat menguras emosi. Dan kutipan berikut bisa menjelaskan semuanya, kami menganggapnya sebagai signifier utama.
“Lennie memohon, “ayo kita lakukan itu sekarang. Ayo kita ambil tempat itu sekarang”
“Pasti sekarang, aku telah mendapatkannya. Kita telah mendapatkannya”
Lalu George mengangkat senjatanya, dan menenangkan tangannya, kemudian ia mendekatkan larasnya pada kepala bagian belakang Lenny. Tangannya bergetar keras, tetapi wajahnya tetap tenang, kemudian tangannya menjadi tenang juga. Ia menarik picunya. Suara ledakan bergulung ke atas bukit, lalu menggelinding turun lagi. Lennie tersentak, kemudian ambruk perlahan kedepan, kepasir, kemudian tergeletak tanpa mengejang” (Steinbeck, 1965:231) .
Sesaat sebelum George memutuskan untuk melakukan penembakan tersebut, dia mencoba meyakinkan Lennie, bahwa meskipun telah melakukan kesalahan yang kesekian, namun mimpi mereka berdua tentang “tanah yang subur”, rumah, dan hewan ternak tidak akan mereka gagalkan. Dengan kalimat  “Pasti sekarang, aku telah mendapatkannya. Kita telah mendapatkannya” George berusaha membuat Lenny terhibur dan memungkinkan baginya untuk tetap membawa mimpi tersebut kedalam kematiannya. George merasa bahwa, satu-satunya orang yang berhak untuk memberikan Lenny hukuman atas tindakannya membunuh istri tuannya adalah dirinya. Dia tidak akan membuat rombongan pemburu yang juga tengah mengejar Lenny mendapatkan kesempatan untuk menyakiti sahabatnya yang baik hati itu. Dengan akhir yang tragis ini, John Steinbeck telah berhasil membuat ending yang memukau dan sarat makna, bahwa satu-satunya jalan untuk menyelamatkan seseorang dari ketakberterimaan dunia adalah kematian. Dan sebagai seorang sahabat, George telah merelakan Lenny untuk pergi dengan cara merampas hak hidupnya, dengan tangannya sendiri.

C.    Analisis Sintagmatik Paradigmatik
            Analisi kali ini dihadirkan guna lebih memahami dan memperjelas struktur teks narasi, dengan membaginya menjadi dua bagian yakni, bagian sintagmatik (positif dan negative) lalu bagian paradigmatik. Berikut analisisnya :

            Sintagmatik :               Positif àNegatif
           
·         Lelaki bertubuh kecil              Lelaki bertubuh besar 
·         Cerdas                                     Idiot
·         Penuh pertimbangan               Ceroboh
·         Pemimpi                                  Penghambat
·         Juru selamat                            Pembuat masalah
·         Hidup mandiri                         Hidup mengabdi (buruh)

            Paradigmatik :                                     Oposisi Biner
           
            Pada bagian Positif, “Lelaki bertubuh kecil” adalah penampilan fisik dari George yang berbanding terbalik dengan “Lelaki bertubuh besar” yang dimiliki oleh Lenny, penampilan fisik yang secara kontras ini menjadi pemandangan yang sangat kontras antara mereka. Karena penampilan fisik ini sangat tidak sejalan dengan kenyataan bahwa justru Georgelah yang kerap kali melindungi Lenny dalam banyak hal.
            Kedua, “Cerdas” pada bagian positif adalah karakter yang tersemat pada George, kecerdasannya dianggap mampu mendatangkan optimisme dalam mewujudkan khidupan yang lebih baik bagi dirinya, berbanding terbalik dengan karakter “Idiot” yang ada pada Lenny. Itu mengapa dalam banyak hal, kecerdasan George tidak kunjung mendatangkan faedah yang lebih baik untuk kehidupannya, mengingat hampir sepanjang masa produktifnya dia harus berkewajiban melindungi Lenny yang idiot, bahkan menjadi tanggung jawabnya untuk tetap menjaga dan mendampinginya.
            Ketiga, “penuh pertimbangan” adalah tipikal George, dia merupakan pria yang sangat berhati-hati dalam menentukan sikap, terlebih dengan tanggung jawabnya sebagai penjaga Lenny yang “ceroboh”. Perbandingan karakter tersebut sangat menentukan bagaimana keduanya berinteraksi dengan khayalak. George lebih mendapat respect dengan kemampuannya menimbang sebuah masalah, berbeda dengan Lenny yang mendapatkan simpati yang menyedihkan karena ulahnya yang kerap membuatnya terlibat sebuah masalah.
            Keempat, “Pemimipi” adalah sebuah bangunan imajinasi yang menjadi tujuan perjalanan George dan juga Lenny, mereka bermimpi memiliki sebuah rumah dan tanahnya sendiri, sehingga mampu mengangkat harkaat dan martabatnya sebagai seorang manusia bebas, namun hambatan utama justru datang dari Lenny sendiri, ketidakmampuannya dalam mengendalikan emosi dan perasaan membuat mereka berada dalam masalah yang terus terulang. Itu mengapa “penghambat” menjadi sisi negatif dari Lenny.
            Kelima, “Juru selamat” adalah istilah yang tepat untuk menggambarkan George, sejak awal perjalanan mereka, masalah dan  keributan selalu dihadapinya sebagai konsekuensi logis dari seorang buruh (pekerja), hal ini diperparah dengan tingkah laku Lenny sebagai “pembuat masalah”. Dengan keadaan demikian, saling melindungi adalah suatu yang mutlak mereka tanamkan dalam diri mereka, demi mendapatkan perlakuan baik dan juga penerimaan dalam masyarakat.
            Keenam, “hidup mandiri” adalah keinginan yang dimiliki oleh semua pekerja peternakan, hidup dengan rumah dan ternak sendiri, namun perkara tersebut bukanlah sesuatu yang mudah, butuh kesabaran dan perjuangan, hal tersebut dirasakan pula oleh George dan Lenny. Sementara hal lain yang lebih realistis untuk mereka tempuh adalah dengan “hidup mengabdi” dengan menjadi buruh di peternakan atau diberbagai tempat lainnya.

D.    Analisis Tokoh
Dalam novel Of Mice and Men, kami menemukan setidaknya Tujuh (7) karakter tokoh yang berpengaruh dalam kisah yang dituliskan oleh John Steinbeck ini. Kesemuanya akan kami eksplorasi untuk memudahkan dalam mengungkap proses terbentuknya cerita. Ketujuh tokoh tersebut adalah,  George, Lenny, Curley, Istri Curley, Slim, Candy, dan Crocks.
·         George
Tokoh ini adalah salah satu tokoh utama, dan merupakan tokoh yang hadir dalam kisah pembuka dalam novel Of Mice and Men. Berdasarkan catatan yang kami dapat, Tokoh ini mewakili pria yang penuh dengan pengalaman. Pada awal cerita digambarkan bahwa :
Lelaki pertama (George) bertubuh kecil dan sigap, berwajah gelap, ekspresinya kuat, matanya tajam dan tampak cemas. Setiap bagian tubuhnya jelas : tangannya kecil dan kuat. Sepasang lengan yang ramping, serta bertulang hidung pipih. (Steinbeck, 1965:8).
Meskipun untuk ukuran pria Amerika, George memilii postur tubuh yang tidak begitu ideal, namun hal tersebut tidak berbanding lurus dengan kesigapan dan kelincahan yang dimilikinya. Tokoh ini juga merupakan sahabat yang sangat baik, terbukti dengan kesabarannya untuk mengikiutsertakan Lenny dalam setiap perjalanannya sebagai seorang pengembara. Dengan kesabaran yang dimilikinya, dia terus mendapatkan simpati dan cinta dari Lenny. Selain itu, dia juga tidak termasuk dalam kelompok pemuda yang bekerja hanya untuk bersenang-senang, dia memiliki visi tentang masa depannya sendiri. Dan tentu saja mimpinya untuk hidup mandiri dan memiliki kehidupan yang bebas, tanpa harus mengembara mengelilingi negeri, menjadikannya sebagai sosok yang ambisius, tanpa menghiraukan pesimisme dari banyak orang terkait rencana masa depannya tersebut.
·         Lenny
Tokoh ini adalah sosok yang diceritakan sebagai sahabat dari George, yang juga merupakan tokoh utama. Mendapat porsi yang lebih dalam proses penceritaan yang dibangun dalam novel Of Mice and Man. Secara fisik, dia memiliki segalanya tentang ukuran tubuh yang ideal, dituliskan bahwa :
Di belakangnya berjalan lelaki yang sebaliknya (Lenny), bertubuh besar, bentuk wajahnya tak beraturan, matanya besar pucat serta punya bahu yang lebar menurun : jalannya terkesan berat, agak menyeret kakinya, seperti seekor beruang menyeret kaki-kakinya. Kedua lengannyatidak terayun di sisi tubuhnya, tetapi hanya tergantung lemas. (Steinbeck, 1965:9)
 Meskipun secara fisik nampak hebat, dan menggambarkan kesan tangguh. namun Lenny pada dasarnya adalah pria yang sangat malang, terlahir dengan orang tua yang tidak pernah dia kenal, hanya diasuh oleh seorang Bibi, yang kemudian harus ditinggal mati saat masih begitu muda. Beruntung, George bersedia merawat dan menjaganya, meskipun mereka tergolong seusia. Lenny memiliki kendala untuk mengoptimalkan kemampuan berfikirnya, seperti sebuah jiwa belia yang terperangkap dalam tubuh pria raksasa. Ini membuat Lenny sangat sulit untuk berinteraksi dengan orang lain, sialnya, kekuarangan yang dimiliki membuatnya sering berhadapan dengan masalah berat, seperti ketika hanya bermaksud untuk menyentuh pakaian lembut seorang gadis, yang malah dituduh hendak memperkosa. Termasuk saat mengelus rambut indah milik istri Bosnya, karena merasa Lenny melakukannya terlalu kuat, sehingga membuat wanita tersebut harus berteriak, lalu karena panik Lenny bereaksi berlebihan dengan membungkam mulutnya hingga tewas. Masalah-masalah tersebut terjadi tidak karena Lenny adalah orang jahat, dia tidak melakukannya dengan sengaja, terjadi karena dia begitu polos dan bodoh.
·         Curley
Tokoh ini digambarkan penulis sebagai tokoh protagonis, dengan posisinya sebagai putra pemilik peternakan, dia menempatkan dirinya sebagai sosok yang harus ditakuti dan disegani oleh setiap orang, terlebih oleh keseluruhan buruh peternakan.
“Begini. Curley, seperti kebanyakan lelaki yang bertubuh kecil. Ia benci pada lelaki yang bertuibuh besar. Ia selalu berkelahi dengan lelaki yang bertubuh besar. Seolah ia membenci mereka karena ia tidak sebesar mereka. Kau sering mellihat lelaki kecil seperti itu kan? Selalu senang bertengkar. (Steinbeck, 1965:58)
            Dialog diatas mencerminkan kondisi psikologis tokoh yang bermasalah, beberapa kali disebut sebagai bos yang arogan dan tidak tau aturan. Sampai pada akhirnya, karena memprovokasi Lenny, mereka berdua akhirnya terlibat pertengkaran yang berujung fatal bagi dirinya, dengan sekali seranngan, tangannya remuk oleh Lenny. Kejadian tersebut membuatnya harus rela untuk tidak lagi bertinju. Hal tersebut semakin memperparah kebenciannya pada Lenny dan George. Keadaan Curley diperparah dengan kondisi rumah tangganya yang digambarkan tidak harmonis.
·         Istri Curley
Seorang istri yang berparas cantik dan manja, namun tidak puas dengan keadaannya setelah menikah dengan Curley, dia merasa telah tertipu dengan suaminya. Dari awal, dia merasa bahwa dengan menikahi Curley kehidupannya akan sejahtera mengingat Curley mewarisi harta ayahnya yang berlimpah. Namun kondisi di peternakan yang membosankan dan jauh dari hingar bingar perkotaan dan masyarakat berpendidikan, membuatnyanya frustasi. Terpaksa, wanita ini mencoba menarik perhatian para pekerja di peternakan. Seakan kecantikannya harus selalu mendapat pujian dari banyak orang. Sampai akhirnya, hal tersebut banyak dikeluhkan oleh para buruh, sikapnya yang selalu mendekati pekerja membuat keadaan tidak harmonis, karena Curley suaminya selalu curiga dia bermain mata dengan salah seorang pekerja. Namun sikap ini justri mendatangkan malapetaka bagi dirinya. Saat itu, ketika Lenny berhasil mengalahkan Curley, dia merasa perlu untuk menghampir Lenny secara pribadi, entah buat mengatakan keberatannya atau justru berterimakasih karena dia menganggap suaminya harus mendapat pelajaran.
·         Candy
Tokoh ini adalah salah satu dari buruh yang telah lama mengabdikan diri pada peternakan ayah Curley, merupakan pekerja yang paling tua. Seorang yang sudah sangat renta dan kesepian karena tidak memiliki keluarga. Dia adalah penyuka anjing, bahkan dia telah merawat seekor anjing hingga tua. Kehidupan yang dialaminya merupakan hari-hari yang sangat membosankan, hingga dia bertemu dengan George yang masih muda dan memiliki ambisi. Setelah mendengar rencana George dan Lenny untuk membeli sebuah rumah dan beternak sendiri, sontak membuatnya kembali menemukan secerca harapan di penghujung usianya. Bahkan demi untuk ikut merasakan kebebasan tersebut, dia merelakan uang simpanannya diserahkan sepenuhnya pada George, asalkan dia diikut sertakan pada rencana tersebut. Namun setelah tragedy yang menimpa Lenny terkait pembunuhan Istri Curley membuatnya kembali terpuruk dan kehilangan harapan yang terang terkait masa tuanya yang menyedihkan.
·         Slim
Tokoh ini adalah salah satu pekerja yang memiliki posisi yang baik di peternakan, dia bertugas sebagai pemimpin penggembala yang kuat, merupakan seorang pria yang tangkas, bahkan pria ini di kait-kaitkan memiliki hubungan terlarang dengan istri Curley. Tokoh ini memiliki kemampuan lebuh disbanding para pekerja lainnya, omongannya sangat didengar oleh siapapun, bahkan Curley sendiri terkesan menghormatinya. Namun dia bukanlah tokoh protagonis yang memanfaatkan kedudukannya untuk bertindak sesuka hati, itu yang membuat anak buahnya menaruh hormat padanya. Dalam banyak masalah, pria ini kerap menjadi penengah. Tokoh ini seakan menjadi sosok yang memberikan penyeimbang diantara para tokoh lain yng terkesan bodoh dan tak berpendidikan.


·         Crocks
Pria yang satu ini merepresentasikan keadaan Amerika pada saat kisah ini dituliskan, dia adalah seorang pria negro yang memiliki tugas sebagai tukang Kuda, dia sangat mahir dalam pekerjaannya, meskipun sebelah kakinya mengalami cacat. Karena keadaan yang memarginalkan kaum kulit hitam, Crocks banyak mengalami perlakuan yang kurang baik oleh para pekerja lainnya, dia bahkan harus memisahkan diri dari yang lain, kamar yang dimilikinya hanya bisa dikununjunginya sendiri. Itu yang membuatnya selalu menyendiri, satu-satunya hal yang dia syukurinya adalah kenyataan bahwa, dia masih bisa bekerja di peternakan tersebut.

E.     Relasi antar Bab
Sebelumnya telah dijelaskan mengenai hasil analisis kami dengan membuat skema naratif dasar dan Analisis jenis Sign, dengan menguraikannya sesuai jumlah Bab yang ada dalam novel Of Mice and Men. Kemudian kami menemukan bahwa Relasi yang dibangun dalam cerita tersebut memiliki ikatan yang sangat kuat. Meskipun alurnya berjalan dengan lambat dan segi penceritaan yang ringan, namun beberapa hal menunjukkan bahwa terdapat symbol-simbol khusus yang merepresentasikan berbagai macam hal. Misalnya tentang bagaimana keadaan social yang melanda Amerika sebagai latar tempat cerita ini dibangun, bahwa pada tahun 1965, menunjukkan keadaan ekonomi yang carut marut, masyarakat mengalami kesulitan untuk hidup berkecukupan, mengingat tingginya angka pengangguran dan sempitnya ketersediaan lapangan pekerjaan. Ini kemudian membuat sebuah jurang yang sangat dalam antara para pkerja dan pemilik kekuasaan. Adanya disharmonisasi ikut memperparah keadaan tersebut.
Kemudian, apa yang dialami oleh Lenny sebagai seorang pria yang memiliki riwayat mental yang buruk menunjukkan betapa masyarakat pada kala itu belum memiliki kepekaan sosial yang baik. Terbukti bahwa, hampir semua orang yang sempat berinteraksi dengannya menganggapnya sebagai aib yang tidak bisa diterima sebagai sebuah kewajaran. Sejalan dengan hal ini, John Steinbeck mencoba mengeksplorasinya sebagai sebuah ide yang cemerlang, alhasil, Novel inipun dengan sangat baik memberikan gambaran ideal perihal hubungan persuasif antara dua orang pemuda dengan latar yang berbeda, baik dari segi fisik maupun aspek psikologis. Selain itu terdapat banyak hal lain yang juga sangat penting dalam rangka memaparkan fakta dan keadaan social yang berlaku pada masanya.
Alhasil, dari awal bab ini, hingga akhir, John Steinbeck menguraikan cerita yang tidak begitu kompleks namun berhasil memberikan efek yang kuat terhadap pembaca.

F.     Amanat novel Of Mice and Men
Berdasarkan uraian-uraian sebelumnya, maka kami menntukan bahwa amanat yang terdapat dalam novel Of Mice and Men adalah :
1.      Kekurangan seorang manusia adalah sebuah keniscayaan, olehnya sebagai seorang manusia, kita harus berlaku adil tanpa melihat kekurangan dan kelebihannya semata. Karena pada hakikatnya, jika kita mampu memaknai ini, maka kita bisa membangun sebuah persahabatan.
2.      Kesabaran manusia tidak pernah terbatas, yang ada hanya manusia yang berhenti untuk bersabar.
3.      Hal yang paling penting dalam kehidupan manusia adalah memiliki impian, hal tersebut akan menjadi penyemangat dan motivasi untuk bekerja lebih baik kedepannya.

KESIMPULAN
            Novel Of Mice and Men karya John Steinbeck adalah karya yang sarat makna, hanya berjumlah 233 halaman, namun mampu memaparkan sebuah kisah yang kuat. Novel yang terdiri dari enam bab ini melahirkan sebuah sudut penceritaan yang sederhana dan sulit untuk ditebak. John Steinbeck membuat sebuah cerita petualangan dua orang sahabat yang secara fisik dan kepribadian sangatlah berbeda. Namun dalam cerita ini dapat dibuktikan bahwa, dengan menjalani sesuatu dengan landasan kemanusiaan dan penerimaan yang ikhlas maka akan melahirkan sesuatu yang luar biasa mulia.
            Kemudian kisah George dan Lenny ini adalah potret yang nyata bagi para pekerja buruh secara umum, yang akan melalui hari-hari yang sangat berat, namun hal tersebut tidak harus mematahkan semnagat untuk mendapatkan hidup dan kehidupan yang lebih layak dan bermartabat. Namun seringkali, kematian datang diwaktu yang sangat tepat, dimana hal itu merupakan jalan terbaik. Simbol-simbol yang termuat dalam novel inipun menjadi sangat menarik karena ditulis dengan gaya penulisan yang lugas dan dengan ritme yang berajalan sangat natural.
Pada akhirnya, Of Mice and Men ini membawa kita memahami sebuah masalah dan memandangnya sebagai sebuah jalan yang harus ditempuh dengan pertimbangan dan kesadaran akan arti penting dari bersabar dan bekerja sama.

DAFTAR PUSTAKA
Steinbeck, John, 2009. Of Mice and Men. Jakarta : Ufuk Press.
Mojokertoensis, Pojok buku-buku.
Wikipedia, John Ernst Steinbeck.

SINOPSIS
            John Steinbeck adalah peraih hadiah Nobel untuk kategori sastra. Of Mice And Men sendiri adalah karya klasik yang terbit pertama kali tahun 1932. Buku ini bercerita tentang George dan Lennie yang mengembara untuk suatu mimpi. George adalah pria biasa yang bermimpi untuk mempunyai tanah dan peternakan sendiri. Lennie adalah orang berbadan besar dan kuat, tapi memiliki keterbelakangan mental. Obsesi dia hanya ingin memegang benda yang lembut, seperti bulu kelinci, atau rambut seseorang. Mereka melakukan perjalanan karena terpaksa. Sebelumnya mereka bekerja di sebuah peternakan, tapi kemudian mereka melarikan diri. Mereka dikejar-kejar penduduk, karena Lennie dituduh memperkosa seorang wanita, padahal yang ingin Lennie lakukan hanyalah memegang gaunnya yang lembut.
Setelah beberapa lama mereka melarikan diri, mereka bekerja di sebuah peternakan di Soledad, California. Candy, seorang pekerja peternakan bertangan satu, juga memiliki mimpi yang sama dengan George untuk memiliki tanah sendiri. Akhirnya mereka bertekad pada akhir bulan mereka akan membeli tanah sendiri dan tinggal bersama-sama.
Ternyata sesuatu terjadi sebelum mimpi itu terwujud. Lennie membunuh istri pemilik peternakan secara tidak sengaja. Dia hanya ingin memegang rambut istri pemilik peternakan yang lembut itu. Akhirnya George dan Lennie kembali melarikan diri. Pemilik peternakan mengumpulkan penduduk untuk mengejar dan menghukum mereka berdua. Dalam pelarian, George bercerita bahwa dia masih bermimpi untuk memiliki tanahnya sendiri. Dalam hati dia menyadari bahwa apabila dia menginggalkan Lennie sendiri, maka dia tewas karena balas dendam yang menyakitkan dari pemilik peternakan dan penduduk. George akhirnya mengambil pistol, dan menembak sendiri Lennie di belakang kepalanya sampai tewas.
Saya terhenyak dengan plotnya. Buku ini bercerita tentang kesepian yang begitu terasa di udara. George berteman dengan Lennie yang terbelakang karena kesepian. Candy juga mengalami kesepian. Begitu pula istri pemilik peternakan, begitu kesepiannya walaupun telah memiliki suami, dia menggoda laki-laki yang ada di peternakan itu. Bahkan kota yang diceritakan dalam novel ini, "Soledad", berarti "sendiri".
Mereka adalah pinggiran-pinggiran peradaban yang tidak berdaya. George ingin memiliki tanah sendiri, tapi sampai akhir cerita dia tidak mendapatkannya. Lennie adalah pria yang sangat kuat, tapi malah dia memiliki keterbelakangan mental. Di balik mimpi-mimpi mereka, mereka tetap menjadi pelarian. Dan kematian cepat kadang menjadi solusi yang menarik untuk orang-orang tak berdaya. Ironis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar