PENGKAJIAN
NOVEL OF MICE AND MEN BERDASARKAN PENDEKATAN
SEMIOTIKA
OLEH NURSYAM
BAHASA DAN
SASTRA INDONESIA
ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk mengungkapkan
makna dibalik simbol-simbol yang terdapat dalam novel Of Mice and Men.
Sumber data penelitian ini adalah novel Of mice and Men karya John Steinbeck yang terbit pada
pertama kali tahun 1965 . Pengumpulan data dilakukan dengan teknik penelitian
kepustakaan. Metode/pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode/pendekatan Semiotika; khusus untuk mengetahui simbol-simbol yang ada di
dalam novel, dan metode/pendekatan tokoh dan penokohan untuk menganalisis
tokoh-tokoh yang terlibat di dalam novel.
Dalam Penelitian ini yang diteliti
adalah, pertama menganalisis unsur semiotik yang terdapat dalam novel Of Mice and Men berupa penentuan skema
naratif dasar, dan menganalisis jenis sign, kemudian yang kedua adalah
mengeksplorasi tokoh-tokoh utama yang terdapat di dalam novel tersebut. Dan
yang terakhir adalah menentukan amanat yang ingin disampaikan oleh novel
tersebut. Dalam proses penceritaan novel Of
Mice and Men, John Steinbeck menggunakan Cerita tentang persahabatan dan
impian sebagai dasar untuk menyampaikan pikirannya. Hasil dari penelitian ini
adalah terungkapnya motivasi pertemanan diantara mereka, terungkapnya kondisi
sosial para masyarakat kala itu, dan terakhir menemukan amanat dari novel Of
Mice and Men.
Kata
kunci: Semiotika, simbol, Of Mice and
Men.
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG DAN MASALAH
a.
Latar
Belakang
Damono, mengungkapkan bahwa sastra
menampilkan gambaran kehidupan, dan kehidupan itu sendiri adalah suatu
kenyataan sosial. Dalam pengertian ini, kehidupan mencakup hubungan antar
masyarakat, antar masyarakat dengan orang-seorang, antar manusia, dan antar
peristiwa yang terjadi dalam batin seseorang. Lebih lanjut, Karya sastra adalah
ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide,
semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran kehidupan, yang dapat
membangkitkan pesona dengan alat bahasa dan dilukiskan dalam bentuk tulisan.
Jakop Sumardjo dalam bukunya yang berjudul "Apresiasi Kesusastraan"
mengatakan bahwa karya sastra adalah sebuah usaha merekam isi jiwa
sastrawannya. Rekaman ini menggunakan alat bahasa. Sastra adalah bentuk rekaman
dengan bahasa yang akan disampaikan kepada orang lain.
Membaca karya sastra merupakan sebuah
keniscayaan untuk mengenal masyarakat dalam sebuah cara yang berbeda, namun
perlu disadari bahwa, membaca karya sastra juga harus mengetahui unsure-unsur
yang membangun karya tersebut. Ini memungkinkan para pembaca untuk mengetahui
keluasan makna dan pesan yang terkandung didalamnya. Di dalam novel, misalnya,
sebagai salah satu karya sastra yang penting dan popular, terbangun atas dengan
2 pilar yaitu pertama, segi intrinsik yang meliputi tokoh, latar, alur, tema,
amanat, dan pusat penceritaan. Lalu yang kedua, adalah segi ekstrinsik karya
sastra, yakni aspek-aspek ilmu sastra yang mempengaruhi isi karya sastra,
misalnya aspek-aspek psikologis, sosial, agama, politik dan sebagainya. Oleh
karena itu, untuk menganalisis karya sastra dibutuhkan pendekatan
instrinsikuntuk mengetahui isi dasar sebuah karya. Selain itu untuk memahami
maknanya secara utuh diperlukan pula pendekatan ekstrinsik dengan menngunakan
ilmu bantu yang masih berkaitan dengan ilmu sastra, seperti psikologi,
filsafat, sosiologi, atau hukum, dan sebagainya.
Dengan dibantu oleh ilmu-ilmu tersebut,
maka sebuah karya sastra dapat ditafsirkan dan dimaknai dengan tepat, sehingga
amanat yang ingin disampaikan teks karya sastra tersebut dapat ditangkap oleh
pembacanya. Proses penelitian karya sastraitu sendiri menggunakan salah satu
teori- teori sastra yang ada, tentu saja yang sesuai dengan karya sastra
tersebut. Teori sastra yang telah telah lama digunakan untuk mengkaji teks-teks
karya sastra, di antaranya adalah strukturalisme, formalisme, dekonstruksi,
psikoanalisis, feminisme, hermeneutik, semiotik dan sebagainya. Teori-teori itu
sangat memudahkan penelitian sebuah teks karya sastra. Teks-teks karya sastra
yang diteliti biasanya berupa cerpen, novel, puisi dan naskah drama.
Berkenaan
dengan pemahaman makna sebuah karya sastra, penulis bermaksud mengadakan
penelitian dengan objek berupa teks karya sastra; yaitu sebuah novel yang telah
diakui oleh dunia dapat memberikan perubahan dan pengaruh bagi siapa saja yang
telah membacanya. Novel ini berjudul Of mice and Men, karangan John
Steinbeck, seorang novelis asal Amerika serikat. Novel tersebut membutuhkan
interpretasi karena sarat dengan simbol simbol yang dituliskan oleh
pengarangnya.
b.
John
Steinbeck dan Of mice and Men
Dilahirkan di Salinas, California, John
Steinbeck ketika remaja melewati kehidupannya pada sebuah perkebunan yang subur
sekitar dua pulih lima mil dari Pantai Pasifik. Dalam beberapa fiksi
terbaiknya, John Steinbeck menampilkan latar kehidupan pribadinya tersebut.
Pada tahun 1919 ia mendaftar di fakultas sastra dan kursus mengarang di
Universitas Stanford, namun tidak meraih gelar apapun. Sempat menjadi buruh dan
wartawan untuk bertahan hidup, kemudian dia menulis novel pertamanya Cup of gold pada tahun 1929, juga karya
fiksinya tentang kota kelahirannya berjudul The
Pastures of Heaven (1932) serta To a
Good unknown. Lalu baru pada tahun 1935 setelah buku Tortila Flat terbit, ia
kemudian menjadi terkenal dan hidup berkecukupan. Karya-karya berikutnya
semakin mengukuhkannya sebagai penulis yang berpengaruh pada masanya, seperti In dobius beatle (1936), Of mice and men (1937), dan The Grapes Of wrath (1939) ketiga karya ini bercerita tentang kelas
sosial buruh di California. Berkat keuletan dan kebesaran karyanya, pada tahun
1962dia dianugerahi penghargaan Nobel sastra, dan enam tahun setelahnya, dia
meninggal dunia.
Dalam novel Of mice and men, John Steinbeck menggunakan kecerdikannya dalam
menghadirkan simbol-simbol penting untuk menceritakan kisah dua pria pengembara,
diawali dengan perjalanan yang ditempuh oleh dua orang pria, ditengah kelesuan
mereka sangat dekat, meskipun keduanya sesara fisik dan kemampuan berfikir
sangat berbeda. Keduanya adalah George dan Lennie, pria pengembara yang
bergonta-ganti pekerjaan. Diceritakan, karena ulah Lennie yang buruk dan tidak
bisa diandalkan dalam hal pekerjaan meskipun memiliki tubuh yang kuat, bahkan
selalu berbuat onar, membuat keduanya selalu mendapatkan masalah dalam
pekerjaan, sementara itu meski kerap mengeluh George dengan penuh kesabaran,
terus menerima keadaan Lennie. Dari sinilah John Steinbeck meletakkan dasar
kehidupan pada ceritanya, tentang bagaimana mereka membangun persahabatannya,
tanpa harus berhenti untuk bermimpi.
c.
Rumusan
Masalah
Berdasarka uraian di atas, maka pada
novel Of mice and men ditemukan
berbagai masalah yang berkaitan dengan simbol-simbol yang sarat makna, dengan
melakukan pendalaman dan penelusuran lebih lanjut. Maka timbul pertanyaan
sebagai berikut : Apakah makna pada simbol Of
Mice and Men? Bagaimanakah relasi cerita yang terbangun pada setiap bab
dalam novel Of Mice and Men? Dan
Apakah amanat yang hendak disampaikan oleh John Steinbeck dalam Of Mice and Men?
B.
ANALISIS
SEMIOTIK DALAM OF MICE AND MEN
Dalam analisis ini, yang menjadi
pembahasan adalah novel Of Mice and Men
karya John Steinbeck. Di awali dengan menganalisnya dengan menentukan analisis
semiotic Eco berupa skema naratif dasar, dalam rangka menelusuri struktur
narasi cerita. Kemudian dengan menentukan jenis Sign dan Signifier utama yang merupakan jenis analisis dari Pierce.
Terakhir yakni semiotika De sessuare, sebuah analisis sintagmatik dan
paradigmatik dalam oposisi biner.
Pada analisis skema naratif dasar, kami
akan membaginya dalam enam bab, sesuai dengan jumlah bab yang terdapat dalam
novel tersebut. Begitupun dengan analisis jenis Sign. Dan untuk analisis
sintagmatik paradigmatik, kami melakukannya dengan menggunakan oposisi biner
dengan dua bagian, yakni sintagmatik dan paradigmatik.
a.
Analisis
Skema Naratif Dasar
Ø Skema naratif dasar BAB
1
·
Pengembaraan dua orang
pemuda, George dan Lenny.
·
Alasan mengapa George
dan Lenny selalu kehilangan pekerjaan.
·
Nasihat dan larangan
George pada Lenny tentang memperlakukan seekor binatang
·
George bercerita
tentang impiannya pada Lenny.
Skema naratif dasar pada Bab 1 Of Mice and Men dimulai dengan
perjalanan dua orang pemuda yang tengah melakukan perjalanan dalam rangka
mencari pekerjaan setelah sebelumnya mengalami pemecatan dan pengusiran. Alasan
mengapa mereka harus terus mengalami kesialan tidak lain karena ulah Lenny yang
selalu melakukan kebodohan dan berdampak buruk pada keduanya, itu mengapa
George kerap menyesali kebersamaan mereka.
“ Lihat
seperti apa aku sekarang? lanjut George dengan marah. “aku harus bersamamu! Kau
selalu mengacaukan pekerjaanku, kau membuatku kehilangan pekerjaanku
satu-satunya. Kau membuatku terus mencari pekerjaan baru diseluruh negeri. Dan
itu bukan yang terburuk, kau membuat masalah”, kau membuat kejahatan dan aku harus
bertanggung jawab mengeluarkanmu”. Suaranya hamper meninggi dan seperti
teriakan. “kau anak sialan, kau selalu
menyusahkan aku” (Steinbeck,1965:27)
Dalam dialog tersebut George berada
dalam keadaan yang sulit, diamana dia tidak dapat membiarkan Lenny berada dalam
kesulitan, walaupun dia harus ikut merasakan hal yang sama. Lenny adalah Pria
yang bertubuh besar tapi tidak dengan kematangan mental. Itulah yang membuatnya
kerap bertindak layaknya seorang anak kecil, ceroboh dan pelupa. Bahkan
Georgepun harus turun tangan mengajari Lenny tentang cara memperlakukan seekor
tikus dan binatang lainnya, agar binatang tersebut tidak celaka. Namun, dalam
kondisi yang sulit sekalipun, keduanya masih tetap bermimpi tentang hidup yang
lebih baik, dengan memiliki rumah dan ternak, serta kebun sendiri. Itu mengapa,
keduanya terus mencari pekerjaan yang layak, menabung demi mewujudkan
impiannya.
Ø Skema Naratif Dasar Bab
2
·
George dan Lenny
mendapatkan pekerjaan sebagai buruh di sebuah peternakan.
·
Pertemanan dan perselisihan
dengan beberapa pekerja lain.
·
Demi mengumpulkan uang
yang cukup, George dan Lenny harus bertahan dalam pekerjaan dan tempat yang tak
disukainya.
Setelah melakukan pelarian dari kota
sebelumnya, akhirnya George dan Lenny mendapat pekerjaan sebagai buruh pada
sebuah peternakan. Dengan tubuh yang sangat kuat, Lenny mudah dalam melakukan
pekerjaannya, namun dengan sangat ketat mendapat pengawasan dari George, bahkan
Lenny dilarang melakukan kontak dengan sang pemilik peternakan. Pada bagian
ini, mereka berdua bertemu dengan para tokoh lain, beberapa merupakan teman
yang menyenangkan, dan beberapa lainnya digambarkan sebagai sosok antagonis,
utamanya tokoh Curley dan istrinya yang merupakan pemilik perkebunan tersebut.
Pada akhirnya, hanya demi mendapatkan uang yang cukup, kedua pemuda tersebut
mencoba bertahan dalam lingkungan yang tak disukainya, terlebih pada sikap bos
yang terlihat tidak menyukai Lenny yang dianggapnya sebagai pria yang kuat dan
tolol.
Ø Skema Narati Dasar Bab
3
·
Kekaguman para pekerja
lain tentang hubungan persahabatan Georg dan Lenny, mengingat keduanya memiliki
perbedaan.
·
Cerita di balik awal
mula kedekatan antara George dan Lenny
·
Komitmen George dan
Lenny dalam mengumpulkan uang, untuk membeli sebuah rumah, dan hidup mandiri dan
sederhana.
·
Ketertarikan Candy si
Tua untuk ikut membantu George dan Lenny untuk keluar dalam peternakan, dan
membangun sebuah usaha bersama.
Pada bagian ini, ceritanya bermula
dengan terbentuknya opini yang kuat mengenai persahabatan kedua pemuda tersebut.
Para pekerja lain, melihat hubungan mereka dengan kagum, mengingat sangat
jarang ada dua pemuda melakukan perjalanan bersama. John Steinbeck, mencoba
membangun sebuah relasi cerita yang menelusuri sejarah persahabatan antara
George dan Lenny, dari sejak pertama kali mereka bertemu, sampai pada saat
mereka berada dipeternakan tersebut. Hingga, salah satu dari buruh, yakni Candy
si tua tertarik untuk melakukan perjalanan bersama, bahkan rela untuk ikut
membantu rencana membeli sebuah rumah, beternak, pun berkebun bersama. Dalam
serangkaian cerita yang sarat dengan pesan moral dan kemanusiaan inilah, lahir
beberapa peristiwa yang turut menguji, intensitas dan komitmen mereka.
Ø Skema Naratif Dasar Bab
4
·
Percakapan Lennie
bersama Crocks yang berkulit hitam, tentang kesepian dan keterasingan.
·
Kemarahan Lennie jika
mendengar sesuatu yang buruk tentang George.
·
Munculnya pesimisme
dari para pekerja lain, yang mendengar tentang rencana George, Lennie, dan
Candy untuk hidup mandiri dengan rumah dan usaha yang mereka miliki sendiri.
Pada bagian ini, John Steinbeck mencoba
menggali pandangan beberapa tokoh lainnya, seperti apa yang terjadi pada Crocks
yang bekerja sebagai penjaga dan pengendara kuda, lelaki negro yang
diperlakukan berbeda dengan lainnya, hanya karena perbedaan kulit, hal ini juga
menjadi latar sosial yang tengah melanda Amerika pada kala itu. Pada bagian ini
pula, pengarang menegaskan bagaimana kecintaan Lennie pada George, dengan
kepolosan yang cenderung kekanak-kanakan. Dan setelah, kabar mengenai rencana
impian itu terdengar, sontak hal tersebut mendapat cibiran dan tak jarang
mendapat penghinaan mengenai impian mereka. Hal ini, membuat Lennie terus
mempertanyakan hal tersebut, begitupun si Candy tua. Pertentangan batin ini
membuat keadaan semakin menarik, George harus bersabar dengan rengekan Lennie
dan pengharapan Candy.
Ø Skema Naratif Dasar Bab
5
·
Lennie, tanpa sengaja
membunuh seekor anjing, dan membuatnya ketakutan.
·
Lennir, melumpuhkan
istri Curley, tanpa kesengajaan hingga wanita itu meninggal dengan leher yang
patah.
Dengan kemampuan menghadirkan konflik
yang mengejutkan, John Steinbeck membuat pembaca terkejut dengan kejadian yang
sederhana, namun mampu memberikan gambaran kompleks mengenai kondisi psikologis
para pelakunya, bukan hanya itu, hal ini pun membantu para pembaca menuju ke
sebuah peristiwa yang telah dipersiapkannya dengan matang, bermula pada
peristiwa dimana Lennie dengan kebiasaannya yang unik : membelai hewan
pliharaannya, meski berniat memanjakan hewan tersebut, namun dengan tangan
besar dan kasar yang dimilikinya sejak lahir, malah membuat hewan tersebut
meninggal karena belaian yang terlalu kuat. Begitupun dengan peristiwa yang
menimpa istri Curley, walau hanya bermaksud membelai rambut lembut wanita
tersebut, namun karena merasa Lenny melakukannya dengan kasar, maka diapun
berontak, dan malah membuat Lenny terdesak ketakutan hingga membuat wanita
tersebut harus diam dengan dibungkam, hingga menemui ajalnya. Peristiwa ini,
membuat George bertindak dengan bijaksana, dan tegas.
Ø Skema Naratif Dasar Bab
6
·
Pertemuan di tepi
sungai (karena pernah bersepakat dengan George, bahwa saat berada dalam masalah
yang besar, keduanya harus bertemu di pinggir danau)
·
Bayangan-bayangan yang
nyata dan berbisik pada Lenny.
·
Keputusan George untuk
menyelamatkan jiwa dan hidup Lenny, dengan cara menembaknya hingga tiada.
Bab ini menrupakan bagian terakhir dari
Novel Of Mice and Man, pun merupakan
akhir cerita yang mengejutkan untuk ukuran Novel yang tidak terlalu tebal ini.
Setelah Lennie menyadari bahwa dirinya akan mendapat masalah dengan membunuh
Istri Curley, maka dia memutuskan untuk bersembunyi di tepi sungai, tempat yang
telah di sepakatinya dengan George untuk bersembunyi disaat genting seperti
yang mereka alami. Dengan harapan, akan di jemput George dan di maafkan, Lennie
dengan sabar menunggu sahabatnya tersebut datang menjemputnya. Ditengah
kegundahannya, Lennie mendapati dirinya sedang melihat dan mendengar bisikan
dari Bibinya yang telah meninggal, pun hewan-hewan peliharaan ya ng semuanya
telah mati. Bisikan tersebut membuatnya tersudut, karena di ingatkan akan
kemurkaan yang akan diterimanya. Lalu, ditempat yang berbeda, Curley dan para
pekerja lainnya, sedang sibuk mencari tempat Lenny bersembunyi, beruntung
sebelum mereka menemukannya, George lah yang pertama mendapatinya. Dengan
obrolan singkat, perihal permintaan maaf Lenny, mimpi mereka berdua, akhirnya,
George merasa, saat itu merupakan waktu yang tepat untuk berpisah, saat yang
tepat untuk membebaskan Lenny dari kemanusiaannya yang tak diterima oleh alam
dan manusia, maka dengan penuh kesadaran dan kepahitannya, George menembakkan
sebuah peluru tepat dibelakang kepala sahabatnya, Lennie tumbang, George
mwnundukkan kepala. Sebuah akhir yang sangat tragis, dan tentu saja merupakan
pelajaran moral yang kuat.
b.
Analisis Jenis Sign
Analisa jenis sign merupakan analisis
untuk mencari manakah yang merupakan signifier-signifier yang dapat
merepresentasikan simbol-simbol dari novel. Signifier-signifier tersebut
dapat ditemukan dalam kutipan-kutipan sebagai berikut:
Ø Signifier Bab 1
Pada penentuan signifier bab 1, kami
menemukan sebuah dialog yang melibatkan dua tokoh utama, yakni perkataan George
pada Lenny, kutipan tersebut :
“Aku harus bersamamu!
Kau selalu mengacaukan pekerjaanku. Kau membuatku kehilangan pekerjaanku
satu-satunya. Kau hanya membuatku terus menerus mencari pekerjaan baru di
seluruh negeri. Dan itu bukan yang terburuk, kau membuat masalah. Kau membuat
kejahatan dan aku harus mengeluarkanmu.” (Steinbeck,
1965:27)
Kutipan diatas, merupakan sebuah
pernyataan langsung yang mencerminkan sebuah perasaan yang kompleks. Ini
merupakan pernyataan dari George untuk Lenny, hal tersebut mencerminkan
kekesalan yang dirasakan George, karena Lenny adalah orang yang menjadi beban,
karena perilakunya yang berulah, maka secara terbuka George harus mengungkapkan
kekesalannya. Pekerjaan dan kesenangan yang didambakan George merasa sangat
sulit, karena Lenny selalu mengacaukannya. Meskipun Lenny digambarkan sebagai
pria yang besar dan kuat, namun dia pada dasarnya adalah pria yang bodoh,
seperti seorang anak kecil yang terperangkap dalam tubuh orang besar, itu
mengapa George tidak meninggalkan Lenny, walau harus menanggung akibat buruk
bagi kehidupannya sendiri. Tapi bukan hanya persoalan itu saja, selain bahwa
Lenny adalah lelaki yang tidak akan sanggup hidup sendiri, kenyataan bahwa
mereka telah mengarungi perjalanan panjang secara bersama, menjadi seorang
sahabat yang saling melindungi dan membantu, maka akan terasa berat bagi George
untuk meninggalkan Lenny, hal tersebut menjadikan George sebagai sosok yang
tidak mementingkan kepentingan sendiri, namun
ikut merasakan pahitnya kehidupan sahabatnya. Sebab, pada prinsipnya,
dalam kondisi hidup yang sulit, hidup berdua jauh lebih baik dari hidup
sendiri.
Ø Signifier Bab 2
“Aku tidak suka tempat
ini, George. Ini bukan tempat yang baik. Aku ingin keluar dari sini”
“kita harus bertahan
hingga kita dapat uang, Lennie. Kita akan keluar secepat mungkin. Aku juga
tidak suka seperti kau” (Steinbeck, 1965:72)
Kutipan diatas adalah percakapan yang
terjadi antara George dan Lenny, meskipun telah mendapatkan pekerjaan yang
telah dicarinya dengan susah payah, namun tempat kerja yang kondusif menjadi
hal yang paling utama bagi mereka berdua. Terlebih lagi karena Lenny akan
sangat sulit beradaptasi dan melakukan pekerjaannya dengan baik jika berada
dalam lingkungan yang tak bersahabat. Itu mengapa, mereka berusaha meyakinkan
satu sama lain, akan ketidaknyamanan mereka dengan Peternakan yang dimiliki oleh
bos yang tidak ramah dan cenderung kasar dalam melakukan pendekatan terhadap
para pekerjanya. Namun, karena merasa penting memiliki cukup uang untuk
bertahan hidup jika memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan tersebut, maka
diputuskanlah untuk tetap bersabar dalam menjalani pekerjaan tersebut.
Keputusan merekapun menjadi awal lahirnya pertemanan dan peristiwa penting
lainnya, dalam menguji kesabaran, kekuatan, dan persahabatan mereka.
Ø Signifier Bab 3
Setelah
memutuskan untuk bertahan di peternakan tersebut, George dan Lenny menjalani
hari-hari yang sulit, meskipun pada akhirnya memiliki beberapa teman, namun
bagi si Boss Curley keberadaan mereka tidak lebih hanya sebagai buruh hina yang
tak memiliki masa depan. Hal tersebut memang menjadi sebuah kewajaran bagi
sebagian orang mengingat, Negara mereka memang berada dalam kondisi yang tidak
ideal baik dari segi ekonomi dan sosial. Namun berbeda dengan sebagian orang
Lenny dan George, tetap memiliki impian yang besar terkait masa depan mereka,
dan kami menganggap bahwa hal tersebut menjadi signifier utama pada bab tiga
ini, seperti yang tercermin pada kutipan berikut :
“George,
berapa lama lagi kita punya rumah kecil dan hidup di atas ‘tanah subur’ dan
punya kelinci?” (Steinbeck, 1965:122).
Kutipan diatas mewakili cita-cita
sederhana mereka, yang memang oleh sebagian orang dinilai tidak masuk akal bisa
mereka penuhi, sebuah rumah hanya bisa dimiliki oleh mereka yang pandai
mengumpulkan uang, sementara tabiat para pemuda yang belum berkeluarga kala
itu, hanya menghambur-hamburkan uang semata. Tanah subur adalah sebuah tempat
ideal menurut masyarakat, dengan kondisi seperti itu, mereka bisa bercocok
tanam demi memenuhi keperluan makanan dan beberapa untuk dijual, dan kelinci
adalah hewan yang mewakili keinginan mereka untuk beternak, pun sebagai hewan
peliharaan Lenny, yang memang sangat gemar merawat hewan.
Ø Signifier Bab 4
Pada bab ini, merupakan awal munculnya
perselisihan yang melibatkan hampir semua buruh dipeternakan, mereka berselisih
dengan Curley dan istrinya. Kedua bos ini, dengan terbuka mengemukakan
ketidaksukaannya. Curley yang dikenal sebagai seorang petinju amatir selalu
tertarik untuk membuat keributan, dan Istrinya yang genit dan kesepian selalu
menggangu para buruh, yang malah membuat buruh tersebut merasa tidak nyaman,
dan berpeluang membuat Curley murka. Ketidaksukaan Curley dan istrinya inilah
yang menjadi konflik, kutipan berikut merupakan signifier utama yang kami
anggap dapat mewakili hal tersebut :
“Istri Curley
menertawakannya. “omong kosong,” katanya. “aku melihat terlalu banyak orang
semacam kalian. Jika kalian punya harta didunia ini, mengapa kalian harus
bekerja dipeternakan ini dan merendahkan diri kalian. Aku tahu siapa kalian”.
(Steinbeck, 1965:171)
Kutipan tersebut juga memberikan
gambaran bagaimana, perlakuan pemilik kekuasaan pada bawahannya, membentuk
sebuah pola interaksi sosial yang buruk. Kemudian berpeluang menimbulkan
pergeseran konflik dan kepentingan, yang pada akhirnya melahirkan
disharmonisasi dan berbagai perilaku kriminal.
Ø Signifier Bab 5
Bagian ini merupakan bagian yang sangat
penting dalam menentukan akhir dari kisah Of
Mice And Men, dimana Lenny kembali melakukan tindakan ceroboh dengan
membungkam Istri Curley. Hal ini sontak membuat Curley memburunya. George pun
harus memutar otak untuk mengambil tindakan. Bagian ini merupakan hal yang
sangat menentukan dalam keseluruhan cerita, olehnya kami menganggap kutipan
berikut sebagai Signifier utama :
“Seharusnya aku sudah
tau ini akan terjadi,” katanya putus asa. “kukira mungkin sudah terbetik di
benakku, aku sudah tau” (Steinbeck, 1965:203).
Kutipan diatas adalah respon dari
George ketika ditanya perihal tindakan apa yang harus ditempuhnya terkait ulah
Lenny kepada Istri Curley. Dan komentar tersebut menjadi begitu penting sebagai
seorang yang turut bertanggung jawab dalam ukuran moral. Meski tidak secara
tegas, bahkan terkesan abstrak, namun jawaban George diatas merupakan kunci
yang telah direncanakan John Steinbeck untuk membuat kejutan pada akhir cerita.
Ø Signifier Bab 6
Pada bab terakhir ini, John Steinbeck berhasil
memberikan efek penceritaan yang sangat sulit di tebak, secara mengejutkan
George pada akhirnya mengambil keputusan untuk membebaskan Lenny dari segala
kekhawatiran dan dugaan terkait masa depannya bersama, dengan cara menembak
Lenny tepat dibelakang kepalanya. Ini sama sekali tidak terduga, sesaat setelah
Lenny bersembunyi dan menunggu George datang, George malah menghabisinya.
Sebuah keputusan yang sangat berat jika
melihat sejarah dimana George adalah orang yang begitu sabar menerima segala
perilaku buruk Lenny, namun pada akhirnya jalan terakhir ini merupakan opsi
yang sangat menguras emosi. Dan kutipan berikut bisa menjelaskan semuanya, kami
menganggapnya sebagai signifier utama.
“Lennie memohon, “ayo
kita lakukan itu sekarang. Ayo kita ambil tempat itu sekarang”
“Pasti sekarang, aku
telah mendapatkannya. Kita telah mendapatkannya”
Lalu George mengangkat
senjatanya, dan menenangkan tangannya, kemudian ia mendekatkan larasnya pada
kepala bagian belakang Lenny. Tangannya bergetar keras, tetapi wajahnya tetap
tenang, kemudian tangannya menjadi tenang juga. Ia menarik picunya. Suara
ledakan bergulung ke atas bukit, lalu menggelinding turun lagi. Lennie
tersentak, kemudian ambruk perlahan kedepan, kepasir, kemudian tergeletak tanpa
mengejang” (Steinbeck, 1965:231) .
Sesaat sebelum George memutuskan untuk
melakukan penembakan tersebut, dia mencoba meyakinkan Lennie, bahwa meskipun
telah melakukan kesalahan yang kesekian, namun mimpi mereka berdua tentang
“tanah yang subur”, rumah, dan hewan ternak tidak akan mereka gagalkan. Dengan
kalimat “Pasti sekarang, aku telah mendapatkannya. Kita telah mendapatkannya” George
berusaha membuat Lenny terhibur dan memungkinkan baginya untuk tetap membawa
mimpi tersebut kedalam kematiannya. George merasa bahwa, satu-satunya orang
yang berhak untuk memberikan Lenny hukuman atas tindakannya membunuh istri
tuannya adalah dirinya. Dia tidak akan membuat rombongan pemburu yang juga
tengah mengejar Lenny mendapatkan kesempatan untuk menyakiti sahabatnya yang
baik hati itu. Dengan akhir yang tragis ini, John Steinbeck telah berhasil
membuat ending yang memukau dan sarat makna, bahwa satu-satunya jalan untuk
menyelamatkan seseorang dari ketakberterimaan dunia adalah kematian. Dan
sebagai seorang sahabat, George telah merelakan Lenny untuk pergi dengan cara
merampas hak hidupnya, dengan tangannya sendiri.
C.
Analisis
Sintagmatik Paradigmatik
Analisi
kali ini dihadirkan guna lebih memahami dan memperjelas struktur teks narasi,
dengan membaginya menjadi dua bagian yakni, bagian sintagmatik (positif dan negative)
lalu bagian paradigmatik. Berikut analisisnya :
Sintagmatik : Positif àNegatif
·
Lelaki bertubuh kecil Lelaki bertubuh besar
·
Cerdas Idiot
·
Penuh pertimbangan Ceroboh
·
Pemimpi Penghambat
·
Juru selamat Pembuat masalah
·
Hidup mandiri Hidup mengabdi (buruh)
Paradigmatik
: Oposisi
Biner
Pada bagian Positif, “Lelaki
bertubuh kecil” adalah penampilan fisik dari George yang berbanding terbalik
dengan “Lelaki bertubuh besar” yang dimiliki oleh Lenny, penampilan fisik yang
secara kontras ini menjadi pemandangan yang sangat kontras antara mereka.
Karena penampilan fisik ini sangat tidak sejalan dengan kenyataan bahwa justru
Georgelah yang kerap kali melindungi Lenny dalam banyak hal.
Kedua,
“Cerdas” pada bagian positif adalah karakter yang tersemat pada George,
kecerdasannya dianggap mampu mendatangkan optimisme dalam mewujudkan khidupan
yang lebih baik bagi dirinya, berbanding terbalik dengan karakter “Idiot” yang
ada pada Lenny. Itu mengapa dalam banyak hal, kecerdasan George tidak kunjung
mendatangkan faedah yang lebih baik untuk kehidupannya, mengingat hampir
sepanjang masa produktifnya dia harus berkewajiban melindungi Lenny yang idiot,
bahkan menjadi tanggung jawabnya untuk tetap menjaga dan mendampinginya.
Ketiga,
“penuh pertimbangan” adalah tipikal George, dia merupakan pria yang sangat
berhati-hati dalam menentukan sikap, terlebih dengan tanggung jawabnya sebagai
penjaga Lenny yang “ceroboh”. Perbandingan karakter tersebut sangat menentukan
bagaimana keduanya berinteraksi dengan khayalak. George lebih mendapat respect dengan kemampuannya menimbang
sebuah masalah, berbeda dengan Lenny yang mendapatkan simpati yang menyedihkan
karena ulahnya yang kerap membuatnya terlibat sebuah masalah.
Keempat,
“Pemimipi” adalah sebuah bangunan imajinasi yang menjadi tujuan perjalanan
George dan juga Lenny, mereka bermimpi memiliki sebuah rumah dan tanahnya
sendiri, sehingga mampu mengangkat harkaat dan martabatnya sebagai seorang
manusia bebas, namun hambatan utama justru datang dari Lenny sendiri,
ketidakmampuannya dalam mengendalikan emosi dan perasaan membuat mereka berada
dalam masalah yang terus terulang. Itu mengapa “penghambat” menjadi sisi
negatif dari Lenny.
Kelima,
“Juru selamat” adalah istilah yang tepat untuk menggambarkan George, sejak awal
perjalanan mereka, masalah dan keributan
selalu dihadapinya sebagai konsekuensi logis dari seorang buruh (pekerja), hal
ini diperparah dengan tingkah laku Lenny sebagai “pembuat masalah”. Dengan
keadaan demikian, saling melindungi adalah suatu yang mutlak mereka tanamkan
dalam diri mereka, demi mendapatkan perlakuan baik dan juga penerimaan dalam
masyarakat.
Keenam,
“hidup mandiri” adalah keinginan yang dimiliki oleh semua pekerja peternakan,
hidup dengan rumah dan ternak sendiri, namun perkara tersebut bukanlah sesuatu
yang mudah, butuh kesabaran dan perjuangan, hal tersebut dirasakan pula oleh
George dan Lenny. Sementara hal lain yang lebih realistis untuk mereka tempuh
adalah dengan “hidup mengabdi” dengan menjadi buruh di peternakan atau diberbagai
tempat lainnya.
D.
Analisis
Tokoh
Dalam novel Of Mice and Men, kami menemukan setidaknya Tujuh (7) karakter tokoh
yang berpengaruh dalam kisah yang dituliskan oleh John Steinbeck ini.
Kesemuanya akan kami eksplorasi untuk memudahkan dalam mengungkap proses
terbentuknya cerita. Ketujuh tokoh tersebut adalah, George, Lenny, Curley, Istri Curley, Slim,
Candy, dan Crocks.
·
George
Tokoh ini adalah salah satu tokoh utama,
dan merupakan tokoh yang hadir dalam kisah pembuka dalam novel Of Mice and Men. Berdasarkan catatan
yang kami dapat, Tokoh ini mewakili pria yang penuh dengan pengalaman. Pada
awal cerita digambarkan bahwa :
Lelaki pertama (George)
bertubuh kecil dan sigap, berwajah gelap, ekspresinya kuat, matanya tajam dan
tampak cemas. Setiap bagian tubuhnya jelas : tangannya kecil dan kuat. Sepasang
lengan yang ramping, serta bertulang hidung pipih. (Steinbeck,
1965:8).
Meskipun untuk ukuran pria Amerika,
George memilii postur tubuh yang tidak begitu ideal, namun hal tersebut tidak
berbanding lurus dengan kesigapan dan kelincahan yang dimilikinya. Tokoh ini
juga merupakan sahabat yang sangat baik, terbukti dengan kesabarannya untuk
mengikiutsertakan Lenny dalam setiap perjalanannya sebagai seorang pengembara.
Dengan kesabaran yang dimilikinya, dia terus mendapatkan simpati dan cinta dari
Lenny. Selain itu, dia juga tidak termasuk dalam kelompok pemuda yang bekerja
hanya untuk bersenang-senang, dia memiliki visi tentang masa depannya sendiri.
Dan tentu saja mimpinya untuk hidup mandiri dan memiliki kehidupan yang bebas,
tanpa harus mengembara mengelilingi negeri, menjadikannya sebagai sosok yang
ambisius, tanpa menghiraukan pesimisme dari banyak orang terkait rencana masa
depannya tersebut.
·
Lenny
Tokoh ini adalah sosok yang diceritakan
sebagai sahabat dari George, yang juga merupakan tokoh utama. Mendapat porsi
yang lebih dalam proses penceritaan yang dibangun dalam novel Of Mice and Man. Secara fisik, dia
memiliki segalanya tentang ukuran tubuh yang ideal, dituliskan bahwa :
Di belakangnya berjalan
lelaki yang sebaliknya (Lenny), bertubuh besar, bentuk wajahnya tak beraturan,
matanya besar pucat serta punya bahu yang lebar menurun : jalannya terkesan
berat, agak menyeret kakinya, seperti seekor beruang menyeret kaki-kakinya.
Kedua lengannyatidak terayun di sisi tubuhnya, tetapi hanya tergantung lemas.
(Steinbeck, 1965:9)
Meskipun secara fisik nampak hebat, dan
menggambarkan kesan tangguh. namun Lenny pada dasarnya adalah pria yang sangat
malang, terlahir dengan orang tua yang tidak pernah dia kenal, hanya diasuh
oleh seorang Bibi, yang kemudian harus ditinggal mati saat masih begitu muda.
Beruntung, George bersedia merawat dan menjaganya, meskipun mereka tergolong
seusia. Lenny memiliki kendala untuk mengoptimalkan kemampuan berfikirnya,
seperti sebuah jiwa belia yang terperangkap dalam tubuh pria raksasa. Ini
membuat Lenny sangat sulit untuk berinteraksi dengan orang lain, sialnya,
kekuarangan yang dimiliki membuatnya sering berhadapan dengan masalah berat,
seperti ketika hanya bermaksud untuk menyentuh pakaian lembut seorang gadis,
yang malah dituduh hendak memperkosa. Termasuk saat mengelus rambut indah milik
istri Bosnya, karena merasa Lenny melakukannya terlalu kuat, sehingga membuat
wanita tersebut harus berteriak, lalu karena panik Lenny bereaksi berlebihan
dengan membungkam mulutnya hingga tewas. Masalah-masalah tersebut terjadi tidak
karena Lenny adalah orang jahat, dia tidak melakukannya dengan sengaja, terjadi
karena dia begitu polos dan bodoh.
·
Curley
Tokoh ini digambarkan penulis sebagai
tokoh protagonis, dengan posisinya sebagai putra pemilik peternakan, dia
menempatkan dirinya sebagai sosok yang harus ditakuti dan disegani oleh setiap
orang, terlebih oleh keseluruhan buruh peternakan.
“Begini. Curley,
seperti kebanyakan lelaki yang bertubuh kecil. Ia benci pada lelaki yang
bertuibuh besar. Ia selalu berkelahi dengan lelaki yang bertubuh besar. Seolah
ia membenci mereka karena ia tidak sebesar mereka. Kau sering mellihat lelaki
kecil seperti itu kan? Selalu senang bertengkar.
(Steinbeck, 1965:58)
Dialog
diatas mencerminkan kondisi psikologis tokoh yang bermasalah, beberapa kali
disebut sebagai bos yang arogan dan tidak tau aturan. Sampai pada akhirnya,
karena memprovokasi Lenny, mereka berdua akhirnya terlibat pertengkaran yang
berujung fatal bagi dirinya, dengan sekali seranngan, tangannya remuk oleh
Lenny. Kejadian tersebut membuatnya harus rela untuk tidak lagi bertinju. Hal
tersebut semakin memperparah kebenciannya pada Lenny dan George. Keadaan Curley
diperparah dengan kondisi rumah tangganya yang digambarkan tidak harmonis.
·
Istri
Curley
Seorang istri yang berparas cantik dan
manja, namun tidak puas dengan keadaannya setelah menikah dengan Curley, dia
merasa telah tertipu dengan suaminya. Dari awal, dia merasa bahwa dengan
menikahi Curley kehidupannya akan sejahtera mengingat Curley mewarisi harta
ayahnya yang berlimpah. Namun kondisi di peternakan yang membosankan dan jauh
dari hingar bingar perkotaan dan masyarakat berpendidikan, membuatnyanya frustasi.
Terpaksa, wanita ini mencoba menarik perhatian para pekerja di peternakan.
Seakan kecantikannya harus selalu mendapat pujian dari banyak orang. Sampai
akhirnya, hal tersebut banyak dikeluhkan oleh para buruh, sikapnya yang selalu
mendekati pekerja membuat keadaan tidak harmonis, karena Curley suaminya selalu
curiga dia bermain mata dengan salah seorang pekerja. Namun sikap ini justri
mendatangkan malapetaka bagi dirinya. Saat itu, ketika Lenny berhasil
mengalahkan Curley, dia merasa perlu untuk menghampir Lenny secara pribadi,
entah buat mengatakan keberatannya atau justru berterimakasih karena dia
menganggap suaminya harus mendapat pelajaran.
·
Candy
Tokoh ini adalah salah satu dari buruh
yang telah lama mengabdikan diri pada peternakan ayah Curley, merupakan pekerja
yang paling tua. Seorang yang sudah sangat renta dan kesepian karena tidak
memiliki keluarga. Dia adalah penyuka anjing, bahkan dia telah merawat seekor
anjing hingga tua. Kehidupan yang dialaminya merupakan hari-hari yang sangat
membosankan, hingga dia bertemu dengan George yang masih muda dan memiliki
ambisi. Setelah mendengar rencana George dan Lenny untuk membeli sebuah rumah
dan beternak sendiri, sontak membuatnya kembali menemukan secerca harapan di
penghujung usianya. Bahkan demi untuk ikut merasakan kebebasan tersebut, dia
merelakan uang simpanannya diserahkan sepenuhnya pada George, asalkan dia
diikut sertakan pada rencana tersebut. Namun setelah tragedy yang menimpa Lenny
terkait pembunuhan Istri Curley membuatnya kembali terpuruk dan kehilangan
harapan yang terang terkait masa tuanya yang menyedihkan.
·
Slim
Tokoh ini adalah salah satu pekerja yang
memiliki posisi yang baik di peternakan, dia bertugas sebagai pemimpin
penggembala yang kuat, merupakan seorang pria yang tangkas, bahkan pria ini di
kait-kaitkan memiliki hubungan terlarang dengan istri Curley. Tokoh ini
memiliki kemampuan lebuh disbanding para pekerja lainnya, omongannya sangat
didengar oleh siapapun, bahkan Curley sendiri terkesan menghormatinya. Namun
dia bukanlah tokoh protagonis yang memanfaatkan kedudukannya untuk bertindak
sesuka hati, itu yang membuat anak buahnya menaruh hormat padanya. Dalam banyak
masalah, pria ini kerap menjadi penengah. Tokoh ini seakan menjadi sosok yang
memberikan penyeimbang diantara para tokoh lain yng terkesan bodoh dan tak
berpendidikan.
·
Crocks
Pria yang satu ini merepresentasikan
keadaan Amerika pada saat kisah ini dituliskan, dia adalah seorang pria negro
yang memiliki tugas sebagai tukang Kuda, dia sangat mahir dalam pekerjaannya,
meskipun sebelah kakinya mengalami cacat. Karena keadaan yang memarginalkan
kaum kulit hitam, Crocks banyak mengalami perlakuan yang kurang baik oleh para
pekerja lainnya, dia bahkan harus memisahkan diri dari yang lain, kamar yang
dimilikinya hanya bisa dikununjunginya sendiri. Itu yang membuatnya selalu
menyendiri, satu-satunya hal yang dia syukurinya adalah kenyataan bahwa, dia
masih bisa bekerja di peternakan tersebut.
E.
Relasi
antar Bab
Sebelumnya telah dijelaskan mengenai
hasil analisis kami dengan membuat skema naratif dasar dan Analisis jenis Sign,
dengan menguraikannya sesuai jumlah Bab yang ada dalam novel Of Mice and Men. Kemudian kami menemukan
bahwa Relasi yang dibangun dalam cerita tersebut memiliki ikatan yang sangat
kuat. Meskipun alurnya berjalan dengan lambat dan segi penceritaan yang ringan,
namun beberapa hal menunjukkan bahwa terdapat symbol-simbol khusus yang
merepresentasikan berbagai macam hal. Misalnya tentang bagaimana keadaan social
yang melanda Amerika sebagai latar tempat cerita ini dibangun, bahwa pada tahun
1965, menunjukkan keadaan ekonomi yang carut marut, masyarakat mengalami
kesulitan untuk hidup berkecukupan, mengingat tingginya angka pengangguran dan
sempitnya ketersediaan lapangan pekerjaan. Ini kemudian membuat sebuah jurang
yang sangat dalam antara para pkerja dan pemilik kekuasaan. Adanya
disharmonisasi ikut memperparah keadaan tersebut.
Kemudian, apa yang dialami oleh Lenny
sebagai seorang pria yang memiliki riwayat mental yang buruk menunjukkan betapa
masyarakat pada kala itu belum memiliki kepekaan sosial yang baik. Terbukti
bahwa, hampir semua orang yang sempat berinteraksi dengannya menganggapnya
sebagai aib yang tidak bisa diterima sebagai sebuah kewajaran. Sejalan dengan
hal ini, John Steinbeck mencoba mengeksplorasinya sebagai sebuah ide yang
cemerlang, alhasil, Novel inipun dengan sangat baik memberikan gambaran ideal
perihal hubungan persuasif antara dua orang pemuda dengan latar yang berbeda,
baik dari segi fisik maupun aspek psikologis. Selain itu terdapat banyak hal
lain yang juga sangat penting dalam rangka memaparkan fakta dan keadaan social
yang berlaku pada masanya.
Alhasil, dari awal bab ini, hingga
akhir, John Steinbeck menguraikan cerita yang tidak begitu kompleks namun
berhasil memberikan efek yang kuat terhadap pembaca.
F.
Amanat
novel Of Mice and Men
Berdasarkan uraian-uraian sebelumnya,
maka kami menntukan bahwa amanat yang terdapat dalam novel Of Mice and Men adalah :
1. Kekurangan
seorang manusia adalah sebuah keniscayaan, olehnya sebagai seorang manusia,
kita harus berlaku adil tanpa melihat kekurangan dan kelebihannya semata.
Karena pada hakikatnya, jika kita mampu memaknai ini, maka kita bisa membangun
sebuah persahabatan.
2. Kesabaran
manusia tidak pernah terbatas, yang ada hanya manusia yang berhenti untuk
bersabar.
3. Hal
yang paling penting dalam kehidupan manusia adalah memiliki impian, hal
tersebut akan menjadi penyemangat dan motivasi untuk bekerja lebih baik
kedepannya.
KESIMPULAN
Novel
Of Mice and Men karya John Steinbeck
adalah karya yang sarat makna, hanya berjumlah 233 halaman, namun mampu
memaparkan sebuah kisah yang kuat. Novel yang terdiri dari enam bab ini
melahirkan sebuah sudut penceritaan yang sederhana dan sulit untuk ditebak.
John Steinbeck membuat sebuah cerita petualangan dua orang sahabat yang secara
fisik dan kepribadian sangatlah berbeda. Namun dalam cerita ini dapat
dibuktikan bahwa, dengan menjalani sesuatu dengan landasan kemanusiaan dan
penerimaan yang ikhlas maka akan melahirkan sesuatu yang luar biasa mulia.
Kemudian
kisah George dan Lenny ini adalah potret yang nyata bagi para pekerja buruh
secara umum, yang akan melalui hari-hari yang sangat berat, namun hal tersebut
tidak harus mematahkan semnagat untuk mendapatkan hidup dan kehidupan yang
lebih layak dan bermartabat. Namun seringkali, kematian datang diwaktu yang
sangat tepat, dimana hal itu merupakan jalan terbaik. Simbol-simbol yang
termuat dalam novel inipun menjadi sangat menarik karena ditulis dengan gaya
penulisan yang lugas dan dengan ritme yang berajalan sangat natural.
Pada akhirnya, Of Mice and Men ini membawa kita memahami sebuah masalah dan
memandangnya sebagai sebuah jalan yang harus ditempuh dengan pertimbangan dan
kesadaran akan arti penting dari bersabar dan bekerja sama.
DAFTAR
PUSTAKA
Steinbeck,
John, 2009. Of Mice and Men. Jakarta
: Ufuk Press.
Mojokertoensis,
Pojok buku-buku.
Wikipedia,
John Ernst Steinbeck.
SINOPSIS
John
Steinbeck adalah peraih hadiah Nobel untuk kategori sastra. Of Mice And Men
sendiri adalah karya klasik yang terbit pertama kali tahun 1932. Buku ini
bercerita tentang George dan Lennie yang mengembara untuk suatu mimpi. George
adalah pria biasa yang bermimpi untuk mempunyai tanah dan peternakan sendiri.
Lennie adalah orang berbadan besar dan kuat, tapi memiliki keterbelakangan
mental. Obsesi dia hanya ingin memegang benda yang lembut, seperti bulu
kelinci, atau rambut seseorang. Mereka melakukan perjalanan karena terpaksa.
Sebelumnya mereka bekerja di sebuah peternakan, tapi kemudian mereka melarikan
diri. Mereka dikejar-kejar penduduk, karena Lennie dituduh memperkosa seorang
wanita, padahal yang ingin Lennie lakukan hanyalah memegang gaunnya yang lembut.
Setelah beberapa lama mereka melarikan
diri, mereka bekerja di sebuah peternakan di Soledad, California. Candy,
seorang pekerja peternakan bertangan satu, juga memiliki mimpi yang sama dengan
George untuk memiliki tanah sendiri. Akhirnya mereka bertekad pada akhir bulan
mereka akan membeli tanah sendiri dan tinggal bersama-sama.
Ternyata sesuatu terjadi sebelum mimpi
itu terwujud. Lennie membunuh istri pemilik peternakan secara tidak sengaja.
Dia hanya ingin memegang rambut istri pemilik peternakan yang lembut itu.
Akhirnya George dan Lennie kembali melarikan diri. Pemilik peternakan
mengumpulkan penduduk untuk mengejar dan menghukum mereka berdua. Dalam
pelarian, George bercerita bahwa dia masih bermimpi untuk memiliki tanahnya
sendiri. Dalam hati dia menyadari bahwa apabila dia menginggalkan Lennie
sendiri, maka dia tewas karena balas dendam yang menyakitkan dari pemilik
peternakan dan penduduk. George akhirnya mengambil pistol, dan menembak sendiri
Lennie di belakang kepalanya sampai tewas.
Saya terhenyak dengan plotnya. Buku ini
bercerita tentang kesepian yang begitu terasa di udara. George berteman dengan
Lennie yang terbelakang karena kesepian. Candy juga mengalami kesepian. Begitu
pula istri pemilik peternakan, begitu kesepiannya walaupun telah memiliki
suami, dia menggoda laki-laki yang ada di peternakan itu. Bahkan kota yang
diceritakan dalam novel ini, "Soledad", berarti "sendiri".
Mereka adalah pinggiran-pinggiran
peradaban yang tidak berdaya. George ingin memiliki tanah sendiri, tapi sampai
akhir cerita dia tidak mendapatkannya. Lennie adalah pria yang sangat kuat,
tapi malah dia memiliki keterbelakangan mental. Di balik mimpi-mimpi mereka,
mereka tetap menjadi pelarian. Dan kematian cepat kadang menjadi solusi yang
menarik untuk orang-orang tak berdaya. Ironis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar